Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APBI: Pengusaha Lebih Memilih untuk Memonetisasi Karbon

Tantangan industri batu bara menuju karbon netral justru adalah bagaimana memanfaatkan arus kas dari industri batu bara untuk proyek-proyek yang mengurangi emisi karbon, seperti reforestasi dan penghijauan, serta pengembangan energi terbarukan.
Alat berat beroperasi di kawasan penambangan batu bara Desa Sumber Batu, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Rabu (8/7/2020). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Alat berat beroperasi di kawasan penambangan batu bara Desa Sumber Batu, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Rabu (8/7/2020). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Bisnis.com, JAKARTA—Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Pandu Sjahrir menilai perdagangan karbon kredit dapat menjadi jembatan industri batu bara menuju karbon netral.

Seperti diketahui, untuk mencapai tujuan karbon netral, pemerintah telah mencetuskan gagasan mengenai penerapan pengenaan pajak karbon.

Pandu mengatakan bahwa pajak karbon merupakan langkah awal yang tidak membawa industri kepada tujuan karbon netral.

Menurutnya, tantangan industri batu bara menuju karbon netral justru adalah bagaimana memanfaatkan arus kas dari industri batu bara untuk proyek-proyek yang mengurangi emisi karbon, seperti reforestasi dan penghijauan, serta pengembangan energi terbarukan.

“Ada ide pemerintah terkait pajak karbon, tetapi sebenarnya yang bisa kami lakukan dari private sector adalah bagaimana kami bisa monetisasi karbon. Apakah dari carbon exchange untuk hasilkan reforestasi dan penghijauan, atau energi terbarukan,” kata Pandu dikutip Selasa (27/7/2021).

Menurutnya, perusahaan batu bara perlu mendanai proyek penghematan dan penyerapan emisi karbon atau membeli karbon kredit dari proyek penghematan dan penyerapan emisi karbon agar bisa mencapai karbon netral.

Dia menuturkan, untuk menyediakan likuiditas dan efisiensi aliran investasi ke dalam proyek penyerapan atau penghematan karbon dengan tujuan karbon netral, pemerintah harus mengizinkan adanya mekanisme pasar perdagangan karbon kredit.

Peran pemerintah melalui kebijakan adalah membantu mengakomodir, meregulasi, dan mengawasi mekanisme pasar tersebut.

“Masa depan Indonesia 20—30 tahun ke depan adalah karbon netral. Masa depan batu bara menurut saya adalah bridge menuju karbon netral. Kami banyak mengajak pengusaha yang looking forward mulai investasi untuk bisa capai karbon netral,” kata Pandu.

Dia juga menyebut, pelaku industri telah mendapatkan momentum positif selama 20 tahun terakhir dari bisnis ekstraktif, seperti batu bara. Bisnis ekstraktif pun bisa menggunakan arus kas dan pendapatan negara yang ada untuk mencapai target karbon netral di masa mendatang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper