Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Akui Pemulihan Tidak Merata di Semua Sektor

Pemerintah mencatatkan sektor manufaktur mulai pulih, tercermin dari PMI manufaktur yang ekspansif.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan bahwa pemulihan ekonomi, belum terjadi pada semua sektor, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan bahwa pemulihan ekonomi, belum terjadi pada semua sektor, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah terus mencermati kondisi dan dampak dari implementasi kebijakan restriksi akibat lonjakan kasus covid-19 terhadap perekonomian khususnya sektor riil.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa pemulihan terjadi secara tidak merata di semua sektor. Di satu sisi, ada sektor yang menjadi the winner di situasi pandemi Covid-19, misalnya sektor kesehatan. Namun, terdapat juga sektor yang mengalami pukulan yang sangat berat.

“Ada sektor yang mengalami pukulan yang luar biasa dan pemulihannya belum bisa cepat karena Covid-19 masih menjadi faktor yang menimbulkan risiko, seperti bidang perhotelan yang berkaitan dengan pariwisata, atau bahkan transportasi yang mengalami on and off begitu terjadi restriksi karena kenaikan Covid-19,” katanya dalam konferensi pers virtual, Rabu (21/7/2021).

Di samping itu, Sri mengatakan sektor manufaktur juga mulai pulih, tercermin dari PMI manufaktur yang ekspansif, impor bahan baku dan barang modal pun mengalami peningkatan. Namun, perbaikan juga tidak terjadi di seluruh subsektor manufaktur.

“Oleh karena itu kita tentu bisa memahami kalau suara dari pengusaha akan beragam dan biasa yang bersuara adalah mereka yang menghadapi situasi yang tidak mudah, baik pasarnya belum pulih, permintaan masih lemah, atau mereka yang terdampak karena langkah-langkah akibat ada kenaikan Covid-19 varian delta,” jelasnya.

Sri mengatakan, karenanya pemerintah tidak akan merespon dengan kebijakan yang homogen. Misalnya, respon yang diberikan pemerintah saat diberlakukannya PPKM darurat adalah dengan menambah bantuan sosial secara spesifik ke masyarakat di daerah yang sangat terdampak.

“Indonesia negara besar, daerahnya berbeda, sektornya dan yang penting masyarakatnya juga berbeda, karena itu kebijakan yang dibuat harus beragam karena dampak dan pemulihannya sangat beragam,” tuturnya.

Lebih lanjut, Sri mengatakan pemerintah akan lebih mempertajam kebijakan-kebijakan yang ada. Dari insentif pajak dan jaminan kredit modal kerja juga memberikan hasil yang bervariasi bagi dunia usaha.

Dia menambahkan, pemerintah juga akan melakukan langkah-langkah ekstra, misalnya pemberian bantuan subsidi upah bagi pekerja yang terdampak. Mekanisme pemberian pun akan sangat berbeda dari subsidi upah yang diberikan pada tahun lalu. Penyaluran bantuan akan dilakukan berdasarkan kriteria daerah yang terdampak, seluruhnya driven by data.

Kemenkeu bersama dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan akan terus mencermati dinamika saat ini dan akan meningkatkan respon dengan merumuskan kebijakan secara cepat, sehingga pemulihan dunia usaha dapat terus didukung.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper