Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkat Kemiskinan dan Pengangguran Turun, Sri Mulyani Beberkan Pemicunya

Sri Mulyani menuturkan pemulihan ekonomi pada semester I/2021 berhasil menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di Tanah Air.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sambutan acara virtual saat acara Bisnis Indonesia Award di Jakarta, Senin (14/12/2020). Bisnis/Abdurachman
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sambutan acara virtual saat acara Bisnis Indonesia Award di Jakarta, Senin (14/12/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia mengalami penurunan akibat pemulihan ekonomi yang terlihat hingga Juni 2021.

Dari data BPS, tingkat kemiskinan nasional turun dari 10,19 persen di 2020, menjadi 10,14 persen di 2021. Sri Mulyani menilai pemulihan aktivitas ekonomi telah berkontribusi dalam menurunkan angka tersebut

“Dengan pemulihan ekonomi yang terjadi pada kuartal II/2021, kemiskinan mulai menunjukkan penurunan kembali di 10,14 [persen]. Inilah yang akan kita lanjutkan sehingga bisa memulihkan kembali, tidak hanya perekonomian, tapi yang paling penting kondisi kesejahteraan masyarakat kita,” jelas Sri Mulyani pada konferensi pers APBN KiTa, Rabu (21/7/2021).

Adapun pada 2020, saat pertama kali dilakukannya pembatasan, tingkat kemiskinan naik dari tahun sebelumnya yaitu 9,22 persen di September 2019.

Menurut Sri Mulyani, berbagai bentuk perlindungan sosial yang telah disalurkan sejak tahun lalu berhasil menahan kenaikan tingkat kemiskinan dari 9,22 persen menjadi 11,2 persen di 2020.

“Namun karena berbagai program perlinsos tahun lalu mencapai Rp220 triliun dan tahun ini kita naikkan lagi, maka kita bisa menahan kenaikan kemiskinan tidak mencapai level pemburukan di level 11,2 [persen], tapi di level 10,19 persen. Bahkan, dengan pemulihan ekonomi, kemiskinan ini sudah mulai menurun kembali,” katanya.

Untuk tingkat pengangguran terbuka, Sri Mulyani menyebut terjadi penurunan sebesar 0,81 persen pada Februari 2021 dari posisi Agustus 2020.

Sri Mulyani menjelaskan penurunan tersebut berarti terjadi penciptaan kesempatan kerja berkat pemulihan ekonomi, seperti pulihnya konsumsi masyarakat, geliat investasi, ekspor yang melonjak, dan kegiatan konsumsi pemerintah yang meningkat.

“Artinya kita menciptakan kesempatan kerja untuk 1 juta orang dan menyerap pengangguran terbuka itu. Berarti, dengan pemulihan ekonomi, pada saat yang sama menciptakan kesempatan kerja baru sehingga tingkat penganguran terbua bisa diturunkan kembali,” ungkap Sri Mulyani.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper