Bisnis.com, JAKARTA—Para pengembang properti terus gencarkan penjualan rumah secara digital di tengah melonjaknya kasus Covid-19 dan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.
Managing Director Sinar Mas Land Alim Gunadi mengatakan bahwa pihaknya telah menutup walk-in di kantor pemasarannya untuk mengikuti PPKM darurat. Untuk itu, perusahaan akan menggandeng sejumlah e-commerce untuk melakukan penjualan hunian.
Selain menggandeng e-commerce, Sinar Mas juga melakukan kampanye pemasaran melalui media sosial, market list, facebook ads, google ads, dan native ads untuk meningkatkan penjualan.
“Kami juga punya digital channel dan memanfaatkan situs jual beli rumah. Minggu depan kami berencana akan hadir di e-commerce. Nanti akan ada opening-nya dalam waktu dekat untuk kerja sama dengan e-commerce tersebut,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (12/7/2021).
Alim menuturkan, pihaknya juga saat ini mengoptimalkan promosi melalui billboard, iklan radio hingga WhatsApp. Bahkan, Sinar Mas telah meluncurkan e-catalog yang berisi produk mereka yang telah dipasarkan sejak akhir tahun lalu.
Tidak hanya sampai di situ, Sinar Mas Land juga menggelar promo yang disebut dengan Buy Home From Home yang berlaku sampai dengan 31 Juli 2021.
“Program ini merupakan bagian dari emphatic program Wish For Home. Upaya ini dilakukan agar konsumen yang tetap berada di rumah tetap bisa membeli rumah,” ucapnya.
Strategi serupa dilakukan oleh Ciputra Residence yang menggencarkan penjualan secara online di masa PPKM darurat saat ini.
“Kami sedang evaluasi apakah dengan kekuatan digital yang kami miliki sekarang sistemnya sudah ada, apakah bisa berjalan. Kami sedang pilih-pilih mana produk yang tepat untuk kami lakukan lewat penjualan online, ini dilakukan karena PPKM darurat ini tidak bisa diprediksi akan sampai kapan,” kata Marketing Director PT Ciputra Residence Yance Onggo.
Yance menuturkan, saat ini sebenarnya sekitar 45 persen konsumen Ciputra telah melihat produk hunian melalui sistem daring, sedangkan 55 persen sisanya melalui dilakukan secara offline.
Tahun lalu, penjualan melalui daring berhasil dilakukan dengan mengandalkan virtual rumah contoh pada segmen Rp500 juta sampai dengan Rp700 juta.
“Ada platform tersendiri yang sangat menguntungkan bagi semua tenaga pemasar, baik in-house maupun agen, di mana mereka bisa akses pendaftaran online, penjualan online, dan marketing tools secara online,” ujarnya.