Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Hewan Kurban Diprediksi Turun 10 Persen Tahun ini  

Penjualan hewan kurban di kalangan pedagang masih di bawah 50 persen sampai H-8 Iduladha.
Pedagang hewan kurban, Adin (kedua dari kanan) menyerahkan satu ekor kambing jenis etawa kepada konsumen di Jalan Kincan, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (24/7/2020)./Antara
Pedagang hewan kurban, Adin (kedua dari kanan) menyerahkan satu ekor kambing jenis etawa kepada konsumen di Jalan Kincan, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (24/7/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian memperkirakan permintaan hewan kurban pada perayaan Iduladha tahun ini mengalami penurunan sampai 10 persen akibat melemahnya daya beli masyarakat selama pandemi Covid-19.

Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nuryani Zainuddin mengatakan total pemotongan hewan kurban pada Iduladha 2020 mencapai 1,68 juta ekor. Jumlah tersebut turun 10 persen dibandingkan dengan realisasi pemotongan pada 2019.

"Untuk 2021 ini diprediksi mengalami penurunan 10 persen karena melihat kondisi Covid-19, kalau kami forecast kurang lebih 1,5 juta ekor yang mencakup sapi, kambing, kerbau, dan domba," kata Nuryani dalam diskusi Forum Merdeka Barat, Senin (12/7/2021).

Di tengah proyeksi penurunan ini, Nuryani mengatakan ketersediaan hewan kurban berada pada posisi memadai. Data Kementerian Pertanian menunjukkan ketersediaan hewan ternak untuk kurban mencapai 1,76 juta ekor yang terdiri atas sapi lokal, sapi eks-impor, kerbau, kambing, dan domba. Dia memastikan penurunan permintaan tidak diikuti dengan penurunan ketersediaan.

Nuryani juga menyebutkan bahwa sapi bakalan eks-impor masih tersedia untuk memenuhi kebutuhan selama Iduladha. Impor dari Australia dia sebut masih terus berlanjut meski sempat menghadapi kendala pasokan dari Negeri Kanguru. 

Dia mengatakan pengapalan dari Australia yang biasanya hanya ditujukan ke Indonesia kini harus berbagi dengan pengapalan ke Malaysia. Selain itu, pasokan ternak yang terbatas juga memaksa Indonesia berbagi dengan negara importir sapi bakalan lainnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Nanang Purus Subendro memperkirakan penurunan permintaan hewan kurban tahun ini bisa lebih dari 10 persen.

Dia mengatakan penjualan hewan kurban di kalangan pedagang masih di bawah 50 persen sampai H-8 Iduladha. Penurunan permintaan sendiri telah diantisipasi pedagang hewan ternak dengan mengurangi stok sapi yang ditawarkan.

"Momen Iduladha menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu karena harga sapi naik. Saat Idulfitri, meski harga daging naik, harga sapi cenderung flat," kata Nanang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper