Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) minyak dan gas bumi merevisi rencana kerja tahun ini untuk menangkap momentum kenaikan harga minyak dunia.
Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Julius Wiratno mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan diskusi dengan sejumlah KKKS terkait revisi work program and budget (WP&B) 2021 untuk menaikkan target produksi atau lifting.
“Kurang dari 10 KKKS [sedang melakukan diskusi],” katanya kepada Bisnis, Jumat (9/7/2021).
Julius mengatakan, hanya KKKS dengan komitmen menaikkan target lifting-nya yang diizinkan untuk merevisi rencana kerjanya. Hal itu pun akan tetap mengacu kepada pertimbangan biaya produksinya.
Menurutnya, momentum kenaikan harga minyak dunia merupakan peluang baik yang harus segera dimanfaatkan.
“Hasilnya [revisi rencana kerja] belum difinalisasi,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih mengatakan bahwa Indonesian Crude Price (ICP) yang menyentuh US$70 per barel seharusnya menjadi kesempatan bagi KKKS untuk meningkatkan realisasinya.
Seluruh perangkat kerja di SKK Migas juga telah diminta melakukan koordinasi dengan KKKS untuk segera merealisasikan investasinya.
“Dengan ICP yang tinggi tersebut seharusnya tidak ada alasan bagi KKKS untuk tidak merealisasikan investasi,” ucapnya.