Bisnis.com, JAKARTA—Premier Oil Tuna B.V memulai kegiatan pengeboran sumur eksplorasi Singa Laut-2 guna memastikan cadangan di Blok Tuna yang terletak di Perairan Natuna.
Sekretaris SKK Migas Taslim Yunus mengatakan bahwa pengeboran sumur eksplorasi Singa Laut-2 dimulai sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Tajak sumur eksplorasi tersebut dimulai pada Minggu, 3 Juli 2021. Nantinya, kegiatan itu akan dilanjutkan dengan pengeboran sumur eksplorasi lainnya, yaitu Kuda Laut-2.
“Kami memberikan apresiasi kepada Premier Oil sebagai operator wilayah kerja itu, karena tetap dapat mengawal kegiatan sesuai target di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini. Semoga memberikan hasil sesuai yang diharapkan,” ujarnya dalam siaran pers yang dikutip pada Senin (5/7/2021).
Sumur Singa Laut dan Sumur Kuda Laut termasuk kegiatan pengeboran laut dalam. Target kedalaman pemboran Singa Laut-2 adalah 9.566 ftMD. Setelah itu, Premier akan melanjutkan pengeboran sumur eksplorasi di sumur Kuda Laut-2, dengan target kedalaman 10.452 TVDSS (kaki dari dasar laut).
Dari kedua sumur tersebut diharapkan ada tambahan cadangan gas terbukti sekitar 470 miliar kaki kubik (billion cubic feet/bcf).
Blok Tuna memiliki peran strategis bagi geopolitik Indonesia, karena terletak di perbatasan dengan Vietnam dan dekat dengan Laut Cina Selatan.
“Pemanfaatan potensi migas di daerah itu menjadi bagian dukungan industri hulu migas dalam upaya menegaskan kedaulatan Indonesia di wilayah perbatasan,” ujar Taslim.
Kontrak Blok Tuna ditandatangani pada 21 Maret 2007, dan pada 22 Oktober 2020 Premier Oil melakukan pengalihan sebagian sahamnya kepada perusahaan minyak asal Rusia Zarubezhneft.
Sebelumnya, Premier Oil telah melakukan kegiatan akuisisi seismik dua dimensi dan tiga dimensi, serta melakukan pengeboran empat sumur eksplorasi, yaitu Gajah Laut Utara-1, Belut Laut Utara-1, Kuda Laut-1, dan Singa Laut-1 sebagai bagian dari pelaksanaan komitmen pasti yang harus dipenuhi.
Dua kegiatan pemboran sumur eksplorasi yang dilaksanakan oleh Premier Oil itu merupakan bagian dari 40 sumur eksplorasi yang rencananya akan dibor pada 2021. Sampai akhir Juni 2021, pemboran sumur eksplorasi yang telah dilaksanakan sebanyak 12 sumur, belum termasuk 2 sumur yang dilakukan oleh Premier Oil.
Adapun kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang telah melakukan kegiatan pemboran sumur eksplorasi antara lain Petronas North Madura II, EMP Mallaca Strait, Eni West Ganal, Jindi (South Jambi) Ltd, Pertamina EP, Pertamina Hulu Mahakam, PHE grup, dan EMP Bentu.