Bisnis.com, JAKARTA - Singapura dan Inggris telah memulai negosiasi tentang pemotongan hambatan untuk perdagangan digital. Kedua negara berusaha melangkah lebih jauh dari perjanjian perdagangan bebas yang ditinggalkan saat Inggris meninggalkan Uni Eropa.
Dilansir Bloomberg, Senin (28/6/2021), Departemen Perdagangan Internasional Inggris mengatakan dalam sebuah pernyataan, kedua belah pihak ingin membuat perusahaan lebih mudah untuk bertransaksi dengan menggunakan teknologi seperti elektronifikasi komponen-komponen dagang seperti kontrak dan tanda tangan.
Singapura adalah mitra dagang terbesar ke-21 Inggris secara global, berkontribusi sebesar 1,2 persen dari total perdagangan Inggris.
"Ambisi kami adalah membuat Inggris hub global untuk layanan dan perdagangan digital. Kesepakatan mutakhir dengan Singapura akan menjaga kami di garis depan revolusi teknologi," kata Sekretaris Perdagangan Liz Truss.
Inggris berusaha mempererat ikatan komersialnya secara global mengikuti hengkangnya negara itu dari UE, yang kemudian memunculkan hambatan perdagangan baru yang mahal dengan pasar terbesar dan terdekat.
Inggris juga mengejar perjanjian perdagangan bebas dengan Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat, serta berusaha untuk mengaksesi kemitraan transpasifik yang beranggotakan 11 negara.
Truss menolak untuk mengomentari manfaat ekonomi yang diharapkan untuk mengurangi hambatan perdagangan digital dengan Singapura.