Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bahan Baku Naik, Produsen Kerek Harga Popok Dewasa

Sebagian bahan baku popok, seperti pulp, diimpor dari Amerika Serikat dan Swedia sebagai penghasil kayu dingin.
Perusahaan pulp. /Istimewa
Perusahaan pulp. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen popok dewasa, PT Rejeki Putra Putri Eliman menyebut adanya kenaikan harga bahan baku popok yakni pulp sejak awal tahun belum membuat perseroan menaikan harga produk saat ini.

CEO PT Rejeki Putra Putri Eliman Oto Gunasis mengatakan untuk popok dewasa ada 11 item bahan baku, di mana 50-60 persennya sudah ada di dalam negeri. Namun, sebagian lagi harus diimpor seperti pulp yang harus didatangkan dari Amerika Serikat dan Swedia sebagai penghasil kayu dingin.

Sementara itu sejak awal tahun permintaan pulp secara global melunjak dan membuat kenaikan harga hingga 100 persen.

"Sebenarnya kenaikan juga didorong dari harga logistik Internasional yang saat ini baik impor maupun ekspor banyak mengalami kenaikan harga pelabuhan hingga kelangkaan kapal. Namun, kami pastikan belum ada kenaikan harga produk sampai sekarang," katanya kepada Bisnis, Sabtu (26/6/2021).

Saat ini, Oto menambahkan adanya pandemi Covid-19 bahkan membuat popok dewasa produksinya juga mendapatkan pasar baru dari pemakaian para tenaga kesehatan yang harus mengenakan alat pelindung diri (APD) ketika bertugas selama berjam-jam.

Oto menambahkan sejak tahun lalu popok tipe celana dan alas popok cukup mencatatkan peningkatan yang cukup baik dibanding tipe perekat. Alhasil, pabrikan juga telah menambah karyawan untuk membantu peningkatan produksi.

"Kami beberapa kali juga support pengiriman popok ke Wisma Atlet. Selain itu tahun lalu ekspor kami juga naik jadi tergerusnya margin karena bahan baku kami subtitusi dengan kenaikan produk khusus ekspor," ujarnya.

Adapun produsen popok dewasa merk OTO ini mulai membangun pabrik produksinya pada 2013 di Sentul. Perseroan memiliki luasan pabrik sekitar 2 hektare dengan kapasitas produksi penuh 24 jam untuk menghasilkan jutaan pieces per minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ipak Ayu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper