Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Bahlil: Konstruksi Pabrik Baterai Sel IBC dan Konsorsium LG Dimulai Juli 2021

Dimulainya pembangunan pabrik baterai dari sisi hilir terlebih dulu disebabkan pemerintah ingin mencegah potensi bahan baku yang dimiliki Indonesia dieskpor menjadi barang setengah jadi.
Layar menampilkan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memberikan pemaparan dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2021 di Jakarta, Selasa (26/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Layar menampilkan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memberikan pemaparan dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2021 di Jakarta, Selasa (26/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa pabrik baterai kendaraan listrik milik PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) dan Konsorsium LG asal Korea Selatan akan segera groundbreaking pada akhir Juli 2021 mendatang.

Dia menuturkan, pembangunan pabrik tersebut akan dimulai dari pembangunan pabrik baterai sel (cell battery) terlebih dahulu.

"Di bulan ini juga akan tanda tangan perjanjian untuk mulai pembangunan baterai cell-nya yang Insyaallah akan kami lakukan di akhir Juli ini atau Agustus groundbreaking pertama," ujar Bahlil dalam sebuah webinar, Kamis (24/6/2021).

Menurutnya, dimulainya pembangunan pabrik baterai dari sisi hilir terlebih dulu disebabkan pemerintah ingin mencegah potensi bahan baku yang dimiliki Indonesia dieskpor menjadi barang setengah jadi.

Untuk pembangunan tahap pertama, pabrik akan memiliki kapasitas produksi baterai mencapai 10 gigawatt hour (GWh) dan direncanakan mulai berproduksi pada akhir 2023.

Bahlil mengatakan, nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) kerja sama dengan Konsorsium LG yang terdiri atas LG Energy Solution, LG Chem, LG International, POSCO, dan Huayou Holding ini, telah ditandatangani pada Desember 2020 lalu. Nilai investasinya diperkirakan mencapai US$9,8 miliar atau sekitar Rp142 triliun. Ini merupakan investasi terbesar yang pernah dilakukan di Indonesia pascareformasi.

Selain LG, dalam proyek baterai ini, IBC juga akan bermitra dengan pemain global besar baterai kendaraan listrik lainnya, yakni Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dari China.

"CATL pun sudah tanda tangan MoU dengan Antam senilai US$5,2 miliar, bahkan ada prospek untuk nambah lagi tergantung volumenya," kata Bahlil.

Diberitakan sebelumnya, pabrik baterai sel tersebut akan digunakan untuk kendaraan listrik dari Hyundai. Kementerian Investasi tengah melakukan finalisasi MoU antara pihak di Cikarang (Hyundai) untuk merampungkan rencana joint venture (JV) pembangunan pabrik baterai sel untuk kendaraan listrik tersebut.

Investasi yang akan digelentorkan untuk pembangunan pabrik ini senilai US$1,2 miliar. Pabrik baterai tersebut rencananya akan menempati lahan seluas 33 hektare di Jawa Barat dan menyerap 1.000 tenaga kerja Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper