Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Insentif PPN Properti Diperpanjang, Ini Masukan Pengembang

Pemerintah memastikan perpanjangan penerapan insentif pemangkasan Pajak Pertambahan Nilai. Kalangan developer mengapresiasi sambil memberikan masukan.
Wajah properti Jakarta./Antara/Indrianto Eko Suwarso
Wajah properti Jakarta./Antara/Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan perpanjangan pemberian insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) yang semula berakhir pada 31 Agustus 2021 menjadi akhir tahun ini.

Merespons hal itu, kalangan pengembang menyambut positif, tetapi berharap sasarannya diperluas jangan hanya yang siap huni, melainkan juga inden.

Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Metropolitan Land Olivia Surodjo menyambut baik perpanjangan insentif tersebut.

"Saya dan teman-teman developer lain sudah dari beberapa bulan bicara ingin diperpanjang minimal sampai Desember agar kami punya kesempatan membangun. Kami sambut baik langkah pemerintah perpanjangan ini," ujarnya kepada Bisnis pada Selasa (22/6/2021).

Menurutnya, insentif ini sangat membantu menggairahkan sektor properti. Hal itu terbukti hingga akhir Mei, realisasi penjualan emiten properti PT Metropolitan Land Tbk. mencapai Rp694 miliar dari target Rp1,6 triliun untuk 2021.

Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan perolehan penjualan pada Mei 2020 yang Rp467 miliar.

Dia menilai insentif PPN yang hanya berlaku hingga Agustus tidak banyak berdampak bagi perusahaan karena tidak mempunyai banyak produk siap huni.

Oleh sebab itu, dengan perpanjangan insentif PPN hingga Desember akan memberikan waktu bagi developer untuk membangun rumah dan melakukan serah terima pada akhir tahun. Pasalnya, untuk membangun rumah perlu waktu sekitar 6 bulan.

Olivia optimistis kondisi properti khususnya untuk sektor perumahan akan lebih baik pada semester II mendatang.

Managing Director Sinar Mas Land Alim Gunadi pun menyambut baik langkah pemerintah untuk memperpanjang insentif PPN. "Sangat bagus, dan tentunya menyambut baik atas perpanjangan insentif PPN ini. Kami berharap tidak hanya untuk rumah ready stock, tetapi juga rumah inden."

Alim berharap dengan perpanjangan insentif ini mempercepat pemulihan industri properti. Selain itu, dengan insentif PPN diperpanjang hingga akhir tahun akan menambah daya dorong konsumen terutama pembeli rumah pertana dalam program Wish For Home.

Wish for Home merupakan program penjualan Sinar Mas Land untuk membantu masyarakat yang ingin membeli hunian.

Efek Psikologis

Corporate Secretary PT Intiland Development Tbk. Theresia Rustandi juga mengapresiasi perpanjangan insentif ini karena dampaknya positif. "Bukan hanya penjualan properti yang nilainya masuk ke dalam kriteria insentif PPN, tetapi juga berimbas kepada properti di luar kriteria insentif PPN."

Menurutnya, insentif ini secara keseluruhan memberikan efek psikologis kepada calon konsumen untuk segera merealisasikan pembelian sehingga menggerakkan industri properti dan seluruh industri ikutannya.

Namun, Theresia berharap pemerintah dapat memperluas sasaran insentif itu tidak hanya pada rumah siap huni, tetapi juga untuk rumah inden. Dia mengemukakan jumlah rumah ready stock terbatas, sehingga pembeli bisa menggunakan pilihan lain termasuk rumah inden. 

"Kami harap insentif PPN diperluas ke inden untuk mempercepat pemulihan perekonomian. Pembeli jadi punya pilihan yang lebih banyak untuk melakukan pembelian secepatnya dan tidak menunda lagi jika opsi inden diberikan," papar Theresia.

Direktur Intiland Archied Noto Pradono menambahkan perpanjangan masa berlaku insentif PPN ini membuat konsumen memiliki lebih banyak waktu dalam membeli hunian.

Menurutnya, penjualan properti dengan adanya insentif ini cukup positif meskipun belum begitu banyak. Namun, lanjutnya, trafik dan permintaan saat ini lebih baik dari sebelumnya terutama untuk rumah tapak. "Stok rumah tapak kami kebetulan tidak banyak, kami harap bisa rumah inden bisa dapat insentif ini."

Pasar Apartemen

Untuk hunian apartemen, lanjutnya, belum banyak diminati karena pasokan sekunder juga lebih banyak. Perseroan saat ini memiliki cukup stok unit-unit siap huni di sejumlah proyek high rise, seperti apartemen 1Park Avenue di Jakarta, Regatta Jakarta, Graha Golf di Surabaya, Praxis di Surabaya, The Rosebay di Surabaya, Sumatra36 di Surabaya dan Aeropolis di Tangerang.

"Mempertimbangkan situasi dan kondisi yang dihadapi saat saat ini, kami cenderung menempuh langkah konservatif dalam memutuskan setiap pengembangan proyek baru, khususnya proyek di segmen mixed-use dan high rise. Jadi kami akan menunda proyek yang risikonya tinggi seperti high rise karena demand yang belum cukup kuat," ujarnya.

Archied memproyeksikan industri properti masih akan terus beradaptasi dan mencari titik balik untuk kembali mencapai pertumbuhan. Seluruh pelaku industri properti dituntut untuk mampu menyesuaikan dan mencari cara-cara inovatif menghadapi dinamika pasar dan konsumen.

Meskipun prospek pasar properti ke depan masih penuh tantangan, namun pihaknya optimistis situasi dan kondisi akan berangsur-angsur membaik.

Saat ini justru memberikan peluang yang cukup baik bagi konsumen untuk melakukan pembelian dan berinvestasi properti di saat pasar sedang turun dan banyak insentif kemudahan pembelian dari pengembang dan pemerintah.

"Saat ini momentum terbaik bagi konsumen dan investor untuk pembelian properti. Pasar properti dalam tren positif seiring meningkatnya permintaan masyarakat dan adanya insentif kebijakan pemerintah," kata Archied.

Perolehan marketing sales Intiland pada kuartal I/2021 mencapai Rp310 miliar, naik 166 persen dibandingkan dengan kuartal I tahun lalu.

Perolehan itu belum termasuk kontribusi dari pendapatan berkelanjutan yang mencapai Rp176 miliar yang berasal dari segmen properti investasi, seperti perkantoran sewa dan pengelolaan lapangan golf dan sarana olahraga.

Penjualan dari segmen perumahan memberikan kontribusi terbesar Rp222 miliar atau 71,5 persen. Sisanya dari penjualan dari kawasan industri dengan kontribusi 19,2 persen dan mixed-use 9,4 persen.

Adapun hingga Minggu ketiga Juni, perusahaan mampu membukukan prapenjualan sekitar Rp947 miliar dari target tahun ini Rp2 triliun.

"Semoga target Rp2 triliun ini bisa nyampai. Untuk memaksimalkan perpanjangan insentif, kami ada program Click and Stay Program dari 18 Juni lalu dengan program menarik dengan hadiah, KPR, diskon menarik untuk 18 proyek Intiland," paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper