Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inggris Akan Umumkan Pakta Perdagangan dengan Australia Hari Ini

Pemerintah Inggris melihat kesepakatan Australia sebagai batu loncatan untuk bergabung dengan CPTPP, pakta 11 negara yang mencakup negara-negara seperti Singapura, Malaysia dan Jepang.
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson ketika memberikan keterangan di luar kantornya di 10 Downing Street di London, Inggris, Senin (27/4/2020)./Bloomberg-Simon Dawson
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson ketika memberikan keterangan di luar kantornya di 10 Downing Street di London, Inggris, Senin (27/4/2020)./Bloomberg-Simon Dawson

Bisnis.com, JAKARTA - Inggris akan mengumumkan persyaratan kesepakatan perdagangan bebas dengan Australia hari ini, Selasa (15/6/2021).

Kesepakatan itu merupakan yang terbaru pasca Brexit, ketika Perdana Menteri Boris Johnson berusaha untuk memperluas perdagangan di luar Uni Eropa.

Pakta itu diselesaikan pada jamuan makan malam antara Johnson dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Senin malam, menurut seseorang yang mengetahui negosiasi tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Perjanjian tersebut diharapkan dapat memotong tarif pada produk-produk seperti wiski Scotch, pakaian dan mobil. Hal ini juga karena pengurangan pungutan atas produk pertanian, sebuah titik kontroversi yang memicu reaksi dari sektor pertanian Inggris.

Menyelesaikan dengan kesepakatan Australia adalah dorongan simbolis untuk agenda pasca-Brexit Johnson, sekaligus menjadi perjanjian pertama dengan sekutu utama.

Australia adalah mitra dagang terbesar ke-20 Inggris secara global dan perdagangan dengan Negeri Kanguru mencapai 1,2 persen dari total ekspor-impor Inggris pada 2020.

Sebelumnya dalam bebeeapa pekan terakhir, negosiasi kedua negara telah terperosok dalam kontroversi karena kekhawatiran dari petani Inggris bahwa mereka akan dirugikan oleh impor daging murah. Pemerintah Inggris telah mengisyaratkan bahwa penurunan tarif akan dilakukan secara bertahap untuk melindungi petani.

Kemajuan negosiasi dengan Australia merupakan kelegaan yang disambut baik bagi Johnson di tengah ketegangan yang sedang berlangsung dengan UE mengenai penyelesaian urusan pascabrexit, terutama mengenai Irlandia Utara.

Inggris telah memilih untuk tidak memberlakukan beberapa pemeriksaan pada barang yang menyeberang ke Irlandia Utara. Uni Eropa, yang merupakan mitra dagang terbesar Inggris, mengatakan negara itu gagal menerapkan ketentuan kesepakatan Brexit yang ditandatangani Johnson kurang dari dua tahun lalu.

Target perdagangan Inggris berikutnya adalah kesepakatan dengan Selandia Baru dan AS. Meski demikian, kesepakatan dengan AS dalam jangka pendek tampaknya tidak mungkin tercapai mengingat keinginan Presiden Joe Biden untuk fokus pada masalah domestik.

Pemerintah Inggris juga melihat kesepakatan Australia sebagai batu loncatan untuk bergabung dengan CPTPP, pakta 11 negara yang mencakup negara-negara seperti Singapura, Malaysia dan Jepang.

Bagi Australia, perjanjian tersebut akan menjadi yang terbaru dalam serangkaian kesepakatan perdagangan bebas bilateral yang ditandatangani dalam dekade terakhir dengan negara-negara termasuk Jepang, Korea Selatan dan Indonesia, serta dengan CPTPP. Australia juga sedang dalam negosiasi pakta perdagangan dengan UE.

Morrison telah mendorong eksportir Australia untuk melakukan diversifikasi ke lebih banyak pasar setelah ketegangan geopolitik dengan mitra dagang terbesar China menyebabkan tindakam pembalasan perdagangan, termasuk tarif jelai dan anggur, dan pengiriman batu bara diblokir di pelabuhan China.

“Memperkuat hubungan perdagangan kami adalah peluang besar,” kata Morrison dalam pidatonya di London.

“Saat Inggris memasuki generasi baru dalam hubungan perdagangan mereka dengan dunia, siapa yang lebih baik untuk memulai perjalanan itu selain Australia?” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper