Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah tengah membidik potensi cadangan yang masih tersedia di Blok Cepu guna menahan laju penurunan produksi minyak mentah secara alamiah yang tengah terjadi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan bahwa kontribusi dari Blok Cepu sangat berpengaruh terhadap capaian lifting nasional dengan porsi 30 persen—40 persen. Lifting minyak dan gas bumi merupakan volume produksi minyak dan gas bumi yang siap untuk dijual.
Dia menuturkan bahwa kadar air pada pengeboran Blok Cepu pada saat ini telah meningkat yang mengindikasikan adanya penurunan produksi dari Blok Cepu.
“Ada potensi lain 40 juta barel yang harus dieksploitasi yang bersumber dari sekitar Cepu,” katanya pada acara Pengapalan Ke-700 Minyak Mentah ExxonMobil Cepu, Rabu (9/6/2021).
Arifin berharap supaya ExxonMobil dapat mengoptimalkan sumber-sumber migas di Blok Cepu dan segera mengembangkan cadangan yang ada untuk bisa diproses menjadi produksi.
Menurut dia, dengan total produksi Blok Cepu yang telah mencapai 475 juta barel masih terdapat terdapat hampir separuhnya yakni 940 juta barel.
“ExxonMobil akan melakukan langkah antara lain mengoptimalkan pekerjaan-pekerjaan di sumur akan dijaga, kemudian pekerjaan-pekerjaan subsurface akan dilakukan, program-program yang lebih intense kemudian juga mencegah terjadinya down time,” tuturnya.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan bahwa penurunan produksi di Blok Cepu disebabkan bertambahnya porsi air yang keluar dari pengeboran minyak, serta meningkatnya rasio gas.
SKK Migas dan ExxonMobil tengah berupaya menahan laju penurunan tersebut. Untuk jangka pendek, terdapat tambahan cadangan sebesar 40 juta barel yang tengah dibidik dari sumur yang berlokasi di Blok Cepu.
“Kami terus diskusikan supaya komersialisasi dari Blok Cepu ini bisa lebih bagus,” tuturnya.
President ExxonMobil Indonesia Irtiza Sayyed mengatakan bahwa pihaknya terus menjalin komunikasi dengan pemerintah untuk memanfaatkan peluang cadangan untuk bisa meningkatkan produksi dari Blok Cepu.
“Kami diskusi dan bekerja intens dengan SKK Migas untuk Blok Cepu. Kami melihat peluang untuk tambahan 40 juta barel,” tuturnya.