Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arsjad Rasjid: Ekonomi Syariah Harus Diperkuat Inovasi Digital

Indonesia seharusnya bisa memperkokoh peran dalam pengembangan ekonomi syariah di kancah internasional.
Arsjad Rasjid saat menyerahkan dokumen pendaftaran Calon Ketua Umum Kadin Periode 2021/2025./Bisnis-Aprianus Doni
Arsjad Rasjid saat menyerahkan dokumen pendaftaran Calon Ketua Umum Kadin Periode 2021/2025./Bisnis-Aprianus Doni

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Dewan Penyantun Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Arsjad Rasyid menyatakan, potensi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia yang sangat besar harus diperkuat dengan inovasi berbasis teknologi digital.

Arsjad menyebutkan melalui transformasi digital, Indonesia bisa makin memperkokoh perannya dalam pengembangan ekonomi syariah di kancah dunia.

"Potensi ekonomi syariah Indonesia yang membentang luas mulai dari industri halal, keuangan Islam, pendidikan Islam, keuangan sosial, juga ekonomi berbasis komunitas, harus ditopang dengan transformasi teknologi digital yang kuat," kata Arsjad Rasjid yang juga Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Penguatan Pengusaha Nasional melalui siaran pers, Selasa (8/6/2021).

Penguatan teknologi digital, lanjut Arsjad, juga bisa dimanfaatkan untuk menganalisis data guna merumuskan kebijakan yang tepat sasaran.

Selanjutanya, jika sudah diitopang dengan transformasi digital, upaya peningkatan kesejahteraan umat serta strategi untuk menumbuhkan ekosistem ekonomi syariah bisa dirumuskan secara tepat.

Pria yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Indika Energi Tbk. ini menambahkan dengan potensi yang dimilikinya, Indonesia juga bisa meraih peluang untuk menjadi produsen sekaligus eksportir produk halal terbesar di dunia.

Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar yang mencapai 229 juta jiwa, Indonesia merupakan pasar yang besar bagi produk muslim. Angka tersebut merupakan 87,2 persen dari populasi penduduk Indonesia yang berjumlah 276,3 juta jiwa atau 12,7 persen dari populasi muslim dunia.

Berdasarkan data dari State of Global Islamic Economic Report 2020–2021, tingkat konsumsi masyarakat muslim dunia mencapai US$2,02 triliun, yang terserap di sektor makanan, farmasi, kosmetik, mode, perjalanan dan media atau rekreasi halal. Tingkat konsumsi tersebut diproyeksikan akan meningkat hingga US$2,4 triliun pada 2024, dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 3,1 persen.

Sementara peringkat ekonomi syariah Indonesia, yang diukur berdasarkan Indikator Ekonomi Islam Global, juga mengalami kenaikan. Pada 2019 lalu, Indonesia menduduki peringkat keempat dunia setelah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

"Ditopang sumber daya, serta penguatan sektor industri yang terus dilakukan pemerintah, saya optimistis potensi ini dapat tumbuh secara optimal," ujar Arsjad.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ipak Ayu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper