Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saingi China, Negara Kelompok G7 Berencana Luncurkan Alternatif Hijau

Menjelang pertemuan G7 pekan depan, anggota G7 telah menyatakan pandangan berbeda tentang fokus geografis yang seharusnya dimiliki inisiatif tersebut.
Peserta pertemuan G7 Tahun 2016./Bisnis
Peserta pertemuan G7 Tahun 2016./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Negara kelompok G7 disebut-sebut berencana meluncurkan alternatif hijau untuk menyaingi inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road) China pada pertemuan G7 pekan depan.

Menurut dua orang yang mengetahui hal ini, seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (2/6/2021), strategi yang diperkirakan disebut sebagai 'Inisiatif Hijau Bersih' tersebut akan menyediakan kerangka kerja untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan transisi hijau di negara-negara berkembang. Inisiatif ini juga akan menjadi agenda dalam konferensi tingkat tinggi para pemimpin G7

Salah satu sumber mengatakan bahwa rencana yang didukung G7 untuk menyaingi strategi infrastruktur China pada awalnya didorong oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan telah ditampilkan dalam diskusi teknis antardiplomat yang mempersiapkan pertemuan pekan depan di Cornwall.

Sumber yang sama mengatakan bahwa tidak jelas apakah ada dana baru yang akan dimasukkan ke dalam inisiatif G7 itu.

Dia menjelaskan bahwa tujuan awal inisiatif itu adalah janji untuk menciptakan kerangka kerja strategis.

Kantor Kabinet Inggris tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait hal ini.

Inisiatif Beijing bernilai triliunan dolar AS itu telah membuat lebih dari 100 negara mendukung program tersebut dan jaringan proyek serta jalur maritimnya sudah tersebar di sebagian besar dunia.

Namun, para kritikus berpendapat bahwa proyek-proyek tersebut sering kali menciptakan ketergantungan utang dan membuat negara-negara tersebut terkena pengaruh yang tidak semestinya oleh Beijing. Montenegro, anggota NATO, dan calon Uni Eropa, adalah salah satu negara terbaru yang berjuang untuk membayar kembali pinjaman ke China.

Menjelang pertemuan G7 pekan depan, anggota G7 telah menyatakan pandangan berbeda tentang fokus geografis yang seharusnya dimiliki inisiatif tersebut, kata salah satu orang yang akrab dengan diskusi tersebut.

Jerman, Prancis, dan Italia tertarik untuk mendukung kegiatan di Afrika, sedangkan AS mendorong tindakan di Amerika Latin dan Asia. Jepang berpendapat untuk lebih fokus pada kawasan Indo-Pasifik. Namun, semua negara secara luas sepakat tentang perlunya alternatif yang lebih transparan untuk program China tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa negara G7, serta Uni Eropa, telah meluncurkan prakarsa infrastruktur mereka sendiri dengan hasil yang beragam. Adapun, pertemuan tingkat tinggi para pemimpin G7 akan digelar pada 1113 Juni 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper