Bisnis.com, JAKARTA - Kepastian pemindahan lokasi penyelenggaraan Musyawarah Nasional Kadin Indonesia (Munas Kadin) 2021 dari semula di Bali ke Indonesia Timur dinilai membawa kerugian besar baik secara material dan immaterial. Pelaku usaha setempat telah mengharapkan kehadiran acara tingkat nasional itu bisa membantu pemulihan ekonomi Bali yang tertekan akibat pandemi.
“Terus terang kalau kami hitung, mungkin [kerugian] tidak bisa dinilai dengan angka karena ini akan mencederai teman-teman yang sedang membangun kepercayaan dan memulihkan pariwisata Bali,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Bali Bidang Akomodasi dan Pengembangan Pariwisata I Made Ramia Adnyana, Jumat (28/5/2021).
Sebagai salah satu provinsi dengan ketergantungan yang tinggi terhadap sektor pariwisata, Ramia mengemukakan bisnis di wilayah ini masih dalam kondisi sangat tertekan. Ini terlihat dari data BPS yang mencatat Bali masih berada dalam zona negatif pertumbuhan ekonomi hingga kuartal I/2021. Ekonomi Bali tercatat terkontraksi -4,99 secara tahunan dan -9,85 persen secara kuartalan.
Baca Juga
“Mungkin angka kerugian tidak penting, tetapi dengan adanya event di Bali tentunya akan menumbuhkan kepercayaan pasar dan secara tidak langsung akan membantu pemulihan ekonomi Bali,” lanjutnya.
Ramia mengaku bahwa sejauh ini belum ada keputusan final mengenai lokasi pelaksanaan Munas Kadin. Namun dia tetap berharap Provinsi Bali tetap ditunjuk sebagai tuan rumah karena persiapan komite pelaksana juga telah mencapai 80 persen.
“Memang ada wacana pindah ke Kendari. Namun sangat kami sayangkan jika benar. Kami tetap berharap tetap dilaksanakan di Bali di tengah persiapan untuk membuka diri bagi wisatawan internasional,” katanya.