Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Taiwan berjanji menjaga pasokan chip di tengah peningkatan kasus Covid-19 di dalam negeri, sambil mengantisipasi dampak terbatas dari wabah terburuknya sejauh ini.
Menteri Dewan Pembangunan Nasional Kung Ming-hsin mengatakan jika hanya konsumsi domestik yang terpukul dan wabah berakhir pada 30 Juni, pertumbuhan produk domestik bruto dapat terpotong 0,16 poin persentase.
Namun, jika wabah meluas hingga kuartal ketiga, pukulannya bisa menjadi 0,53 poin. Meski demikian, Kung tetap optimistis ekonomi bisa tumbuh lebih dari 5 persen tahun ini.
Pemerintah pada Februari lalu menaikkan perkiraan pertumbuhan PDB menjadi 4,64 persen, bertaruh bahwa perebutan global untuk semikonduktor akan meningkatkan ekspor. Namun, itu sebelum ledakan kasus virus corona bulan ini, diperparah oleh dampak kekeringan yang memburuk dan pemadaman listrik berkala.
Pejabat dan eksekutif Amerika Serikat telah menyuarakan keprihatinan tentang ketergantungan dunia pada chip dari Taiwan, yang menjadi tuan rumah produsen terkemuka yakni Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. dan ASE Technology Holding Co.
Taiwan, yang mencatatkan penambahan 240 kasus yang ditularkan secara lokal hari ini, telah menutup sekolah, membatasi pertemuan sosial, dan menutup banyak tempat hiburan, museum, dan fasilitas umum. Bisnis dan pabrik masih beroperasi, tetapi pemerintah telah mewajibkan mereka untuk mengizinkan orang tua mengambil cuti untuk merawat anak-anak mereka, dan untuk memastikan jarak sosial dan serta penggunaan yang memadai.
“Dampak terhadap konsumsi jelas, karena restoran dan sektor jasa diharuskan untuk memperhatikan jarak sosial yang lebih ketat,” kata Rick Lo, kepala ekonom Fubon Financial Holding Co, dilansir Bloomberg, Rabu (19/5/2021).
Sementara di manufaktur, menurutnya untuk saat ini masih aman, tetapi jika situasinya semakin parah maka pekerja mungkin tidak bisa bekerja di pabrik. Risiko negatif dapat meningkat dan itu sangat tergantung pada seberapa cepat wabah itu dikendalikan.
Kung mengatakan pemerintah meminta perusahaan untuk mengadopsi berbagai langkah untuk membantu memerangi Covid, termasuk membentuk satuan tugas untuk memantau perkembangan, mengontrol arus staf dan pengunjung, dan memperketat kontrol terhadap pergerakan pekerja migran.
Indeks saham acuan Taiwan berayun antara keuntungan dan kerugian pada hari ini. Indeks tersebut telah turun hampir 9 persen dari puncak April di tengah kekhawatiran atas dampak ekonomi dari meningkatnya kasus Covid-19, pembatasan pergerakan berikutnya.
TSMC, yang mendominasi produksi chip dunia, kemarin mengatakan para pekerjanya beroperasi dalam tim terpisah. Pertemuan tatap muka telah dibatasi, dan vendor yang tidak penting dilarang masuk ke fasilitasnya.
Menjaga produksi sangat penting tidak hanya untuk pertumbuhan Taiwan, tetapi karena negara ini adalah pemasok utama chip komputer canggih di dunia.
Ketika ditanya apakah Taiwan akan memprioritaskan pesanan dari pembuat mobil AS seperti yang diminta Washington, Kung mengatakan mereka akan berusaha memenuhi pesanan chip mobil global sebanyak mungkin.
Sementara itu, Chou Chung-pin, sekretaris jenderal Biro Pengembangan Industri di Kementerian Urusan Ekonomi mengatakan perusahaan chip telah memperketat kontrol pada pergerakan staf, termasuk tidak mengizinkan mereka melakukan perjalanan antar situs yang berbeda.
Namun, sudah ada kekhawatiran tentang dampak wabah pada ekspor, yang nilainya melonjak 38,7 persen pada April dari tahun sebelumnya ke total tertinggi kedua setelah rekor Maret, terutama didorong oleh lonjakan penjualan chip.
China Airlines Ltd pekan lalu mengatakan kapasitas pengiriman udaranya akan dipotong sebesar 10 persen sebagai akibat dari aturan baru terkait Covid, yang diberlakukan setelah pilotnya dikaitkan dengan wabah yang berkembang pesat.
Lalu ada pula kendala kekeringan, yang memaksa petani dan perusahaan chip untuk mencoba dan mengunci pasokan air, dan membuat pembangkit listrik tenaga air beroperasi dengan kapasitas terbatas.
Sebuah pembangkit listrik tenaga batu bara dan gas ganda mati karena kesalahan teknis, dan konsumen di seluruh pulau kemarin mendapat peringatan menjelang putaran pemadaman bergilir berikutnya.