Bisnis.com, JAKARTA - Kekurangan di industri semikonduktor, yang telah menghantam pembuat mobil dan perusahaan elektronik konsumen, semakin parah, memperumit pemulihan ekonomi global dari pandemi virus corona.
Menurut penelitian oleh Susquehanna Financial Group, waktu tunggu chip, yakni selisih antara pemesanan dan pengiriman, meningkat menjadi 17 minggu pada April, menunjukkan pengguna semakin putus asa untuk mengamankan pasokan. Itu adalah waktu tunggu terlama sejak perusahaan mulai melacak data pada 2017.
“Semua kategori produk utama naik secara signifikan. Ini adalah beberapa peningkatan terbesar sejak kami mulai melacak data," kata analis Susquehanna Chris Rolland dalam sebuah catatan, dilansir Bloomberg, Rabu (19/5/2021).
Kekurangan chip melanda banyak industri, menahan pengiriman barang-barang elektronik mulai dari mobil hingga konsol game dan lemari es.
Produsen mobil kini diperkirakan akan kehilangan US$110 miliar dalam penjualan tahun ini, karena Ford Motor Co, General Motors Co dan lainnya harus menutup pabrik karena kurangnya komponen penting.
Industri dan pelanggannya mengamati waktu tunggu sebagai indikator keseimbangan antara penawaran dan permintaan. Perpanjangan kesenjangan menunjukkan bahwa pembeli semikonduktor lebih bersedia berkomitmen untuk pasokan di masa mendatang untuk menghindari terulangnya kekurangan.
Analis melacak angka-angka ini sebagai pertanda penimbunan yang dapat menyebabkan akumulasi terlalu banyak inventaris dan penurunan pesanan secara tiba-tiba.
"Waktu tunggu yang meningkat sering kali memaksa 'perilaku buruk' pada pelanggan, termasuk akumulasi inventaris, pembuatan stok aman, dan pemesanan ganda," tulis Rolland.
Tren ini, lanjutnya, mungkin telah mendorong industri semikonduktor pada tahap awal untuk mengirim secara berlebih di atas permintaan pelanggan sebenarnya.
Situasi ini diperumit oleh kebangkitan kembali kasus virus corona di Taiwan, lokasi utama untuk pembuatan chip. Negara itu telah menutup sekolah, membatasi pertemuan sosial, dan menutup banyak tempat hiburan dewasa, museum, dan fasilitas umum. Saat bisnis dan pabrik beroperasi, pemerintah mungkin harus mempertimbangkan pembatasan yang lebih luas.
Negara ini adalah rumah bagi Taiwan Semiconductor Manufacturing Co., yang merupakan pembuat chip paling canggih di dunia dan termasuk Apple Inc. dan Qualcomm Inc. di antara banyak pelanggannya. Pabrikan lokal juga memproduksi chip yang kurang terkenal tetapi penting, seperti IC driver.
Level saat ini dalam 17 minggu naik dari level 16 minggu yang sebelumnya dikatakan Rolland adalah puncak dari "zona bahaya" dan menandai bulan keempat berturut-turut dari ekspansi yang cukup besar.
Waktu tunggu untuk beberapa produk, seperti chip manajemen daya, meningkat sebanyak empat minggu pasa April dari bulan sebelumnya. Waktu tunggu pesanan mikrokontroler industri diperpanjang tiga minggu, beberapa peningkatan paling tajam yang pernah dilihat Rolland sejak dia mulai melacak angka pada 2017.