Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kendala Semikonduktor, Apple Kembali Tunda Pengiriman iPad Pro Teranyar

IPad merupakan produk yang berkembang dalam portofolio Apple karena tren konsumen beralih ke model kerja dan pembelajaran jarak jauh.
Apple. /Bloomberg
Apple. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Apple Inc. bergulat dengan kendala rantai pasokan yang berkelanjutan untuk iPad Pro kelas atas terbarunya, yang berpotensi kembali menunda peluncuran tablet termahal perusahaan itu setelah mundur setengah bulan.

Dilansir Bloomberg, Selasa (18/5/2021), iPad Pro terbaru secara resmi mulai dijual dalam waktu sekitar satu minggu tetapi pembeli mungkin tidak bisa mendapatkannya sampai Juli mendatang. Tanggal pengiriman untuk pre-order sudah mulai dari akhir Juni hingga awal Juli.

Masalah utamanya yakni produksi layar MiniLED baru model 12,9 inci yang sejauh ini terbukti menantang. Pada April, sebelum perangkat tersebut diumumkan, perangkat baru tersebut menghadapi kendala pasokan karena kerumitan seputar teknologi yang baru lahir.

Mitra produksi Apple masih berjuang untuk memproduksi layar yang lebih rumit dalam jumlah yang lebih besar, kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Untuk perusahaan yang bangga dengan keahlian rantai pasokannya, waktu tunggu seperti itu jarang terjadi. Raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino, California itu, meluncurkan rangkaian iPad Pro baru pada April. Layar baru, yang disebut layar Liquid Retina XDR, pada versi termahal disebut-sebut menghasilkan warna yang lebih nyata dan gambar yang lebih cerah.

Model 11 inci, yang terus menggunakan layar yang lebih standar, masih akan tiba antara akhir Mei dan awal Juni, menurut pengecekan toko online Apple. Seorang juru bicara Apple menolak berkomentar.

Waktu tunggu yang lama untuk iPad Pro dengan pengiriman layar yang lebih canggih mulai menumpuk ketika perangkat mulai dijual untuk pemesanan di muka bulan lalu, dan masalah produksi yang terus berlanjut telah membuat waktu pengiriman mundur hingga Juli.

Selama paparan pendapatan terbaru, eksekutif Apple mengatakan perusahaan berharap kehilangan pendapatan sebanyak US$4 miliar pada kuartal saat ini karena kombinasi dari permintaan yang sangat tinggi dan kekurangan semikonduktor yang mempengaruhi banyak industri.

IPad sekali lagi merupakan produk yang berkembang dalam portofolio Apple karena konsumen beralih ke model kerja dan pembelajaran jarak jauh dan lebih mengandalkan elektronik pribadi untuk tugas-tugas penting lebih dari sebelumnya. Perangkat tersebut menghasilkan US$7,8 miliar untuk Apple kuartal lalu, terbesar untuk bagian tahun itu sejak 2013.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper