Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksinasi Gotong Royong, Pekerja Logistik Perlu Diprioritaskan

Akademisi menjelaskan soal alasan pekerja di sektor logistik perlu diprioritaskan sebagai penerima Vaksinasi Gotong Royong.
Ilustrasi jasa kurir
Ilustrasi jasa kurir

Bisnis.com, JAKARTA - Pekerja di sektor logistik, termasuk distributor barang, dinilai perlu diprioritaskan dalam Vaksinasi Gotong Royong yang akan dilaksanakan Kementerian BUMN di kawasan industri Jababeka.

Dekan Fakultas Kedokteran UNPAD Yudi Mulyana Hidayat menilai bahwa penentuan prioritas kelompok industri yang divaksin perlu dilakukan secara transparan dan memperhitungkan faktor risiko berbagai jenis pekerjaan. Selain pertimbangan padat karya dan zona merah, karakteristik pekerjaan dalam industri juga perlu dijadikan pertimbangan dalam penentuan prioritas kelompok yang divaksin.

"Industri terkait rantai pasok [supply chain] yang memiliki banyak tenaga distributor dan pengecer barang perlu mendapatkan prioritas vaksin. Jenis pekerjaan tersebut memiliki frekuensi interaksi sosial yang tinggi dengan masyarakat di luar pabrik," katanya dalam siaran pers, Senin (17/5/2021).

Selain itu dia menyebut bahwa distributor atau pengecer adalah jenis pekerjaan yang sehari-hari bertemu dengan banyak orang di pasar. Sementara sebagaimana diketahui, pasar merupakan tempat ramai yang paling sulit menerapkan protokol kesehatan.

Bukan itu saja, dia juga meminta Kementerian BUMN perlu memprioritaskan vaksinasi pekerja industri yang terkait kesehatan. Produk-produk kesehatan seperti obat-obatan, vitamin, masker, hand sanitizer dan sabun dianggap perlu dijamin keberadaannya di pasar karena sangat diperlukan selama masa pandemi.

"Pada prinsipnya semua pekerja dan industri harus memiliki akses yang setara dalam vaksinasi. Tetapi, karena stok vaksin terbatas dan kebutuhan sangat tinggi, pemerintah dituntut untuk bijak dalam menentukan prioritas," imbuhnya.

Sebelumnya, Juru bicara Kementerian BUMN Arya Sinulingga, pekan lalu menyatakan bahwa prioritas vaksin diberikan kepada industri manufaktur yang padat karya.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Shinta Widjaja Kamdani juga mengatakan bahwa perusahaan yang berada di zona merah diutamakan dalam kegiatan vaksinasi yang dibayar secara mandiri oleh perusahaan-perusahaan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper