Bisnis.com, JAKARTA - Tanda perbaikan ekonomi Indonesia kian terlihat. Produk domestik bruto (PDB) terus meningkat menjadi minus 0,74 persen secara tahunan pada kuartal I/2020 setelah berada pada zona terdalam pada kuartal II/2020 sebesar minus 5,32 persen.
Anggota Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Eriko Sotarduga mengatakan bahwa ditambah dengan stimulus fiskal dan moneter dari pemerintah, diyakini bisa mengembalikan ekonomi Indonesia ke angka 5 persen pada 2021.
Salah satu stimulus yang dikucurkan adalah program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021 yang dialokasikan sebesar Rp699,43 triliun. Anggaran itu pun perlu digunakan secara optimal.
“Serapan PEN menjadi penting karena ini merupakan upaya kita bersama dalam menghadapi masa sulit dari memberikan manfaat kepada masyarakat kecil berupa sembako, Kartu Prakerja, bantuan UMKM [usaha mikro, kecil, dan menengah], hingga vaksinasi,” katanya, Minggu (16/5/2021).
Sementara itu, Eriko menjelaskan bahwa serapan pada sektor kesehatan harus segera dioptimalkan agar program vaksinasi nasional dapat berjalan dengan baik karena vaksin dapat meningkatkan kekebalan berkelompok terhadap Covid-19.
“Setelah sistem kesehatan kita optimal dan produksi di berbagai sektor industri bangkit maka kita akan melihat adanya perbaikan ekonomi kita yang seiring sejalan dengan penanganan terhadap pandemi Covid-19,” jelasnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa realisasi PEN hingga 16 April 2021 mencapai Rp134,07 triliun. Angka ini 19,2 persen dari pagu Rp699,43 triliun.
“Dibandingkan pada Februari lalu sebesar Rp24,36 triliun, kenaikannya sangat tinggi,” katanya.
Alokasi dana PEN terdiri atas kesehatan yang sudah terealisasi Rp18,59 triliun (11 persen) dari pagu Rp175,52 triliun.
Lalu perlindungan sosial sudah tersalurkan Rp47,92 triliun atau 32 persen dari pagu yang totalnya Rp150,88 triliun. Program prioritas telah terealisasi Rp14,90 triliun (12 persen dari pagu). Pemerintah menganggarkan Rp125,17 triliun.
Kemudian dukungan UMKM serta korporasi telah terserap Rp37,71 triliun. Angka ini 20 persen dari pagu Rp191,13 triliun. “Terakhir insentif usaha telah terealisasi Rp14,95 triliun atau 26 persen dari pagu anggaran Rp56,72 triliun,” kata Sri.