Bisnis.com, JAKARTA — Di antara sektor-sektor yang terpukul krisis pandemi Covid-19, remitansi atau pengiriman uang justru menjadi tumpuan pertumbuhan di sejumlah negara. Vietnam, misalnya, memperkirakan peningkatan pengiriman uang dari luar negeri sepanjang tahun ini akan membantu menjaga mata uang tetap stabil.
Nguyen Hoang Minh, Wakil Kepala Bank Negara Vietnam di Kota Ho Chi Minh, mengatakan bahwa pengiriman uang ke kota itu diperkirakan mencapai sekitar US$6,5 miliar tahun ini, setelah naik 15 persen ke rekor US$6,1 miliar tahun lalu. Ho Chi Minh yang menjadi pusat perekonomian Vietnam menerima sekitar 50 persen dari total arus masuk pengiriman uang negara itu pada tahun-tahun sebelumnya.
“Pengiriman uang secara mengejutkan melonjak selama pandemi dan secara signifikan membantu kami menjaga [mata uang] dong tetap stabil,” kata Minh seperti dilansir Bloomberg, Minggu (16/5/2021).
Minh melanjutkan, selain peningkatan pengiriman uang, naiknya investasi asing langsung dan ekspor tahun ini juga akan membantu memastikan pasokan mata uang asing yang cukup, memfasilitasi kebijakan dalam membantu bisnis mengatasi dampak dari Covid-19.
Bank sentral Vietnam bulan lalu mengatakan akan terus mengejar kebijakan moneter yang mengurangi biaya pinjaman untuk bisnis dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sambil menjaga inflasi tetap terkendali. Pemerintah ingin memastikan negara itu tetap berada di antara ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dan mengharapkan pertumbuhan 2021 memenuhi target sebesar 6,5 persen.
"Suku bunga mungkin akan stabil tahun ini karena tidak banyak ruang untuk memangkas suku bunga sementara inflasi meningkat," kata Minh.
Selain Vietnam, ada pula Meksiko yang mengalami rekor pengiriman uang pada Maret 2021, terdorong stimulus dari pemerintahan Presiden AS Joe Biden.
Total pengiriman uang pada Maret mencapai US$4,15 miliar naik 31 persen daripada bulan sebelumnya. Angka tersebut sekitar 2,6 persen lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu, dan melampaui perkiraan rata-rata US$3,81 miliar dari para analis dalam survei Bloomberg.
Pemerintah Meksiko sebelumnya telah memperkirakan pengiriman uang mencapai rekor pada Maret, setelah mencapai total US$40,6 miliar pada 2020.
Pengiriman uang ke Meksiko telah meningkat sejak pandemi dimulai, mengejutkan para analis yang memperkirakan sebaliknya. Warga Amerika Latin di AS, tempat sebagian besar imigran Meksiko tinggal, menderita kerugian ekonomi yang parah akibat virus corona.
Menurut Alberto Ramos, kepala ekonom Amerika Latin di Goldman Sachs & Co LLC, stimulus AS terus meningkatkan uang yang dikirim ke negara asal.
"Ekspektasi akan berlanjutnya stimulus fiskal dan profil pertumbuhan yang kuat di AS akan menjaga arus pengiriman uang tetap kuat pada tahun 2021,” kata Ramos.
Aliran pengiriman uang dari pekerja telah menambah dukungan terutama untuk keluarga berpenghasilan rendah, yang memiliki kecenderungan tinggi untuk mengonsumsi dan merupakan penerima besar dari transfer tersebut.
Ketika kampanye vaksinasi Covid di AS dimulai pada awal 2021, prospek pekerjaan bagi imigran Meksiko meningkat. Dibandingkan dengan Maret tahun lalu, menurut Pusat Studi Moneter Amerika Latin, jumlah pekerja Meksiko yang dipekerjakan meningkat 275.000.
Sebanyak 12 juta pekerja Meksiko diperkirakan tinggal di luar negeri dan pengiriman uang mencapai sekitar 3,5 persen dari produk domestik bruto negara itu.