Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

April 2021, BI Catat Konsumsi Masyarakat Naik

Bank Indonesia dalam laporan Survei Konsumen April 2021 mencatat peningkatan konsumsi di tengah momentum Ramadan.
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia, Jakarta. /Bisnis.com
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia, Jakarta. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) mencatat konsumsi masyarakat periode April 2021 mengalami peningkatan di tengah adanya momentum Ramadan.

Berdasarkan Survei Konsumen BI, rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) pada April 2021 adalah sebesar 75,5 persen.

“Meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, dari 74,4 menjadi 75,5 persen pada April 2021,” mengutip laporan BI, Rabu (12/5/2021).

Pada sisi lain, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) tercatat relatif stabil di angka 14,8 persen.

Sementara itu, rata-rata rasio pembayaran cicilan atau utang (debt to income ratio) mengalami penurunan dari 11 persen pada Maret 2021 menjadi 9,7 persen pada April 2021.

Jika dirincikan, berdasarkan kelompok pengeluaran, rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan meningkat pada responden dengan pengeluaran di atas Rp5 juta per bulan.

Di sisi lain, porsi tabungan terhadap pendapatan meningkat pada responden dengan tingkat pengeluaran di atas Rp2 juta per bulan.

Sementara itu, dalam Survei Penjualan Eceran, BI memperkirakan kinerja penjualan eceran akan mengalami peningkatan yang positif pada April 2021, baik secara bulanan maupun tahunan.

Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil yang diperkirakan sebesar 209,3 pada April 2021, meningkat sebesar 11,4 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) dari 6,1 persen mtm pada Maret 2021.

“Peningkatan penjualan eceran diperkirakan sejalan dengan daya beli masyarakat yang meningkat saat Ramadan, keadaan musim dan cuaca yang mendukung serta banyaknya program diskon,” tulis BI dalam laporannya.

Adapun, peningkatan diperkirakan terjadi pada sebagian besar kelompok komoditas, terutama pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 13,6 persen mtm.

Di samping itu, kelompok komoditas yang juga diperkirakan meningkat tinggi di antaranya peralatan informasi dan komunikasi sebesar 5,1 persen mtm, serta barang lainnya sebesar 12,6 persen mtm, khususnya subkelompok sandang sebesar 13,8 persen mtm.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper