Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan hasil evaluasi sementara penerapan kebijakan mudik Lebaran 6—17 Mei 2021. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan hingga Senin (10/5/2021) didapati bahwa sektor logistik hanya mengalami penurunan 3—5 persen.
"Kami sempat melakukan kunjungan ke Merak, Bakauheni, Brebes, penurunan begitu signifikan 90 persen penumpang pergerakannya. Tetapi untuk sektor logistik hanya turun 3—5 persen. Artinya, rencana kita untuk melakukan peniadaan mudik pada penumpang dan memberikan seluas-luasnya pergerakan pada logistik itu terjadi dengan baik," kata Budi dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (11/5/2021).
Menurutnya, sejauh ini pergerakan transportasi untuk melayani kegiatan nonmudik yang dikecualikan juga dapat dikendalikan dengan baik, termasuk angkutan logistik yang pergerakannya tetap berjalan seperti biasanya.
“Walaupun perjalanan penumpang dilakukan pembatasan secara ketat pada masa peniadaan mudik, tetapi untuk angkutan logistik dipastikan tidak terkendala dan berjalan seperti biasanya," jelasnya.
Sementara itu, terkait dengan penerapan pengendalian transportasi khususnya untuk angkutan penumpang, Budi menyebut hingga 10 Mei 2021 terjadi penurunan jumlah pergerakan penumpang yang cukup signifikan di semua moda transportasi.
Secara umum peniadaan mudik ini ditanggapi dengan cukup baik oleh masyarakat yang ditandai dengan adanya penurunan jumlah pergerakan penumpang hingga 77 persen selama 6—9 Mei 2021 di semua moda transportasi.
Dia memerinci pada masa peniadaan mudik mulai 6—9 Mei 2021 penurunan pergerakan masyarakat di sektor transportasi udara mencapai 93 persen, kereta api hingga 90 persen, dan transportasi darat hingga 40 persen.
Dengan melihat angka tersebut, Budi mengapresiasi masyarakat yang telah memberikan respon yang baik terhadap kebijakan pelarangan mudik tersebut.
“Kami juga mengapresiasi Polri dan pemda dalam upaya yang baik melakukan penyekatan,” tuturnya.