Bisnis.com, JAKARTA — PT Pupuk Kalimantan Timur mencatat produksi 904.913 ton pupuk Urea, 55.761 ton NPK dan 751.685 ton Amoniak sepanjang kuartal I/2021.
Jumlah produksi tersebut telah didistribusikan ke wilayah tanggung jawab Perusahaan di delapan wilayah, yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengatakan sampai dengan April perseroan juga telah menyalurkan 320.077 ton Urea subsidi, dari alokasi SK Mentan Tahun 2021 sebanyak 994.781 atau 32 persen terealisasi. Untuk NPK subsidi, perseroan telah menyalurkan 60.728 ton dari alokasi 200.788 atau 30 persen terealisasi.
Sementara itu, perseroan juga telah menyiapkan stok 190.089 ton Urea subsidi dan 75.226 ton Urea non subsidi di Gudang Lini 2 dan 3. Adapula 7.265 ton NPK subsidi dan 6.142 ton NPK non subsidi di Gudang Lini 2 dan 3.
"Upaya kami sejalan dengan misi Kementerian BUMN untuk membangun ketahanan pangan nasional, serta memulihkan perekonomian nasional akibat pandemi. Kami juga memastikan penyaluran pupuk berkontribusi penting dalam mendukung produktivitas petani dan kesuksesan musim tanam, serta menjaga perputaran ekonomi nasional selama pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 saat ini menjadi momentum yang semakin memacu kami untuk terus menjalankan komitmen tersebut," katanya melalui siaran pers, Senin (10/5/2021).
Rahmad sebelumnya mengemukakan tahun ini, perseroan pun masih menargetkan pertumbuhan sekitar Rp1,9 triliun. Meski demikian, perseroan hanya akan menggelontorkan belanja modal yang tidak banyak atau sekitar Rp250 miliar.
Baca Juga
Hal itu lantaran banyak rencana besar perseroan pada tahun ini masih bersifat permulaan.
Adapun saat ini perseroan memiliki lima pabrik yang beroperasi, yakni Pabrik 1A dengan kapasitas produksi Urea 570.000 ton per tahun dan Amoniak 660.000 ton per tahun, Pabrik 2 dengan kapasitas Urea 570.000 ton dan Amoniak 595.000 ton per tahun.
Selain itu ada Pabrik 3 yang memiliki kapasitas Urea 570.000 ton per tahun dan Amoniak 330.000 ton per tahun. Pabrik 5 memiliki kapasitas produksi Urea 570.000 ton dan Amoniak 330.000 ton. Pabrik 5 memiliki kapasita Urea 1,15 juta ton per tahun dan Amoniak 825.000 ton per tahun. Terakhir, ada Pabrik NPK dengan kapasitas 350.000 ton per tahun.
Artinya, secara total saat ini perseroan memiliki kapasitas khusus Urea sekitar 3,43 juta. Sementara dalam lima tahun mendatang perseroan akan menambah produksi Urea di Kawasan Industri Petrokimia Bintuni, Papua Barat dengan kapasitas 1,1 juta ton per tahun.