Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan perkembangan harga pada minggu pertama Mei 2021 diperkirakan mengalami inflasi sebesar 0,15 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan, secara tahun berjalan inflasi diperkirakan sebesar 0,73 persen (year-to-date/ytd). Sementara secara tahunan diperkirakan mencapai 1,51 persen (year-on-year/yoy).
“Penyumbang utama inflasi Mei 2021 sampai dengan minggu pertama yaitu komoditas angkutan antar kota sebesar 0,11 persen mtm,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (7/5/2021).
Selain itu, dia menyampaikan penyumbang inflasi lainnya di antaranya daging ayam ras sebesar 0,03 persen mtm, jeruk dan daging sapi masing-masing sebesar 0,02 persen mtm, serta minyak goreng, emas perhiasan dan angkutan udara masing-masing sebesar 0,01 persen mtm.
Sementara, beberapa komoditas yang mengalami deflasi adalah cabai merah sebesar -0,06 persen mtm, cabai rawit sebesar -0,05 persen mtm, bawang merah dan telur ayam ras masing-masing sebesar -0,01 persen mtm.
Erwin menyampaikan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
Baca Juga
BI juga akan memperkuat langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel