Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan digitalisasi ekonomi dan keuangan merupakan game changer pada saat pandemi Covid-19. Hal tersebut disebabkan oleh pembatasan aktivitas dan mobilitas, sehingga transaksi digital menjadi alternatif.
“Alhamdulillah persepsi dan preferensi masyarakat atas berbagai alat-alat maupun metode pembayaran digital semakin luas. Itu kelihatan dari porsi maupun peningkatan transaksi keuangan digital semakin meningkat,” kata Perry dalam sambutannya pada webinar “Digitalisasi Sistem Pembayaran di Indonesia Sebagai Upaya Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional”, Rabu (5/5/2021).
Sebagai contoh, Perry menyebutkan transaksi e-commerce sepanjang 2020 mencapai Rp266 triliun. Lalu, tahun ini diperkirakan dapat tumbuh sebesar 39,1 persen menjadi Rp370 triliun.
Transaksi menggunakan uang elektronik pada 2020 mencapai Rp205 triliun dan diperkirakan tumbuh 32,2 persen menjadi Rp271 triliun. Perry menyebut transaksi menggunakan uang elektronik menjadi salah satu pilihan karena kecepatan dan keamanannya.
Sementara di sisi perbankan, transaksi menggunakan teknologi digital mencapai Rp27.000 triliun pada 2020, dan diperkirakan tumbuh 21,8 persen menjadi sekitar Rp33.000 triliun. Transaksi digital banking tersebut meliputi transfer, pembuatan rekening baru, mobile banking, dan lain sebagainya.
“Digital Banking menjadi new normal di dalam eknomi dan keuangan digital di Indonesia,” ujar Perry.
