Bisnis.com, BEKASI — Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) optimistis dapat membebaskan seluruh lahan proyek jalan tol Cibitung—Cilincing selambatnya Juli 2021. Hingga akhir April 2021, pembebasan tanah yang bermasalah terdapat di seksi 4 Kanal Banjir Timur—Cilincing.
PT Cibitung Tanjung Priok Port (CTPP) mendata pembebasan lahan seksi 4 baru mencapai 58,64 persen. Dengan kata lain, pemerintah masih harus membebaskan lahan sepanjang 1,6 kilometer agar konstruksi di Seksi 4 dapat berlangsung.
"[Pembebasan lahan] yang paling krusial ada di Cilincing. Ada sekitar 400 kepala keluarga atau rumah yang sebetulnya mereka bukan lemilik, tapi penggarap. Dalam 2—3 bulan ini sudah beres lah [proses pembebasan lahan]," kata Plh. Anggota BPJT Unsur Kementerian PUPR Mahbullah Nurdin di simpang susun (SS) Cibitung, Selasa (4/5/2021).
BPJT saat ini telah mengubah pikiran sekitar 300 pemilik rumah untuk membebaskan lahannya. Dengan kata lain, BPJT tinggal mengubah pikiran 100 pemilik rumah untuk menyelesaikan pembebasan lahan di seksi 4.
Hingga akhir April 2021, perkembangan konstruksi Seksi 4 tol Cibitung—Cilincing baru mencapai 58,78 persen dengan deviasi -39,25 persen. Masalah pembebasan lahan tersebut menunda penyelesaian konstruksi Jalan Tol Cibitung—Cilincing dari Juni 2021 menjadi secepatnya akhir November 2021.
Direktur Utama CTPP Thorry Hendarto mengatakan pihaknya dapat menyelesaikan konstruksi jalan tol Cibitung—Cilincing paling cepat akhir November 2021 dengan syarat pembebasan lahan rampung selambatnya Juli 2021. Menurutnya, penyelesaian konstruksi Seksi 4 akan memakan waktu sekitar 3—4 bulan.
Dia mengatakan pengoperasian jalan tol tersebut akan memotong waktu tempuh Cibitung—Tanjung Priok dari 60 menit menjadi sekitar 30 menit sehingga biaya logistik dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok akan berkurang.
Di samping itu, Thorry meramalkan angka lalu lintas harian rata-rata (LHR) ruas tersebut akan mencapai sekitar 29.000 kendaraan per tahun. Walakin, Thorry menilai LHR ruas tol Cibitung—Cilincing pada 12 bulan pertama hanya akan mencapai sekitar 60 persen.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mendata ruas Cibitung—Cilincing menelan investasi senilai Rp4,22 triliun dengna biaya konstruksi mencapai Rp2,5 triliun. Adapun, pembebasan tanah proyek tersebut menelan anggaran hingga Rp280 mliar.