Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom menilai laju inflasi pada April 2021 yang masih rendah mengindikasikan bahwa aktivitas ekonomi masih belum kembali normal seperti sebelum masa pandemi Covid-19.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada April 2021 adalah sebesar 0,13 persen. Secara tahunan, inflasi April 2021 mencapai 1,42 persen (year-on-year/yoy) dan 0,58 secara tahun berjalan (year-to-date/ytd).
“Inflasi yang lemah menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi belum kembali ke tingkat sebelum pandemi,” kata Kepala Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardhana, Senin (3/5/2021).
Menurutnya, indeks harga konsumen (IHK) akan meningkat secara bertahap pada kuartal II/2021 di tengah meningkatnya mobilitas dan vaksinasi Covid-19.
Sejalan dengan itu, sisi permintaan diperkirakan akan pulih, tercermin dari PMI Manufaktur yang mencatatkan rekor baru, naik menjadi 54,6 pada April 2021.
Adapun pada periode April 2021, sebanyak 72 kota dari 90 kota IHK pantauan BPS mengalami inflasi dan 18 kota mengalami deflasi.
Baca Juga
Inflasi tertinggi terjadi di Kotamobagu sebesar 1,31 persen dan inflasi terendah terjadi di Yogyakarta sebesar 0,01 persen.
Sementara, deflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar -1,26 persen dan deflasi terendah terjadi di Tanjungpandan sebesar -0,02 persen.