Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan bahwa realisasi penyaluran dana program Padat Karya Tunai (PKT) pada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah mencapai 28,47 persen atau Rp2,03 miliar.
Ditjen SDA menargetkan dapat menyalurkan dana kepada masyarakat senilai Rp7,15 miliar melalui program PKT pada tahun ini. Adapun, Ditjen SDA menargetkan dapat mempercepat penyaluran dana program PKT untuk mencapai 40 persen sebelum Lebaran 2021.
"Ini penting untuk mendukung perekonomian [secara] langsung, [program itu adalah] program padat karya," kata Direktur Jenderal SDA Jarot Widyoko dalam webinar KSP Mendengar, Selasa (27/4/2021).
Jarot sebelumnya menjelaskan target realisasi penyaluran dana hingga 40 persen tersebut didorong oleh penyaluran dana pada program Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI). Menurutnya, penyaluran dana program P3TGAI dapat mencapai 70 persen usai masa sosialisasi.
Sampai saat ini, penyaluran dana pada program P3TGAI telah mencapai 35,3 persen atau sebanyak Rp953,22 miiliar. Adapun, pagu anggaran program P3TGAI pada tahun ini mencapai Rp2,7 triliun.
Dengan kata lain, Ditjen SDA harus menyalurkan dana pada program PKT senilai Rp825 miliar selama 15 hari ke depan atau Rp55 juta per hari.
Dalam catatan SDA, kegiatan P3TGAI akan mendistribusikan dana ke daerah senilai Rp2,7 triliun melalui 179.141 tenaga kerja. Selain P3TGAI, program PKT yang tersedia dalam Ditjen SDA adalah pembuatan Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH), dan kegiatan OP irigasi, rawa, sungai, dan pantai serta bendungan, danau, situ, dan embung.
Total anggaran PKT yang akan disalurkan oleh Ditjen SDA mencapai Rp7,15 triliun yang ditargetkan dapat menyerap 386.159 tenaga kerja. Dengan kata lain, Ditjen SDA mendapatkan alokasi program PKT sebesar 30,76 persen dari total anggaran PKT 2021.
Belum lama ini, Jarot menyatakan Kementerian PUPR telah mendapatkan tambahan anggaran dalam pelaksanaan program PKT senilai Rp2,5 triliun. Adapun, Ditjen SDA akan mendapatkan tambahan anggaran senilai Rp600 miliar.
"[Dana tersebut] akan digunakan untuk perbaikan dan normalisasi tanggul yang sampai sekarang masih diproses [pengajuannya]," ucapnya.
Di samping itu, Jarot menyampaikan pihaknya juga akan menyalurkan PKT melalui paket konstruksi dengan kontrak tahun jamak yang sudah terkontrak. Jarot mencatat program tersebut akan dilakukan di 978 lokasi senilai Rp2,15 triliun dengan potensi penyerapan tenaga kerja sekitar 30.854 orang.