Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian sedang mengkaji pemberian bantuan berupa tabung gas oksigen ke India karena ledakan kasus Covid-19 yang kembali terjadi di sana.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Herdi mengatakan hal itu sebagai inisiatif dari Kemenperin karena melihat pasien yang terus bertambah. Selain itu tentunya juga sebagai bentuk kemanusiaan untuk membantu India.
Namun, saat ini Febri menyebut masih dilakukan proses kajian dan pertimbangan yang matang. "Kami juga telah melakukan koordinasi dengan Asosiasi Gas Industri Indonesia [AGII] untuk kapasitas gas oksigen di dalam negeri," katanya dalam jumpa media, dikutip Selasa (27/4/2021).
Menurutnya, kapasitas produksi gas oksigen di Indonesia mencapai 650 juta ton per tahun. Dari angka tersebut 300 juta ton sudah terintegrasi dengan pengguna.
Sementara itu, utilitas produksi gas oksigen saat ini mencapai 80 persen. Meski demikian hal tersebut juga sangat tergantung dengan lokasi.
Prinsipnya, Febri mengatakan dalam hal ini pertimbangan aspek yang terkait dengan kebutuhan dalam negeri menjadi yang utama.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan perkembangan wabah Covid-19 di India sangat memilukan sehinggga organisasi tersebut mengerahkan 2.600 ahli berbagai penyakit untuk bekerjasama dengan Pemerintah India.
Dia menyebut gelombang rekor kasus Covid-19 dan kematian telah mengakibatkan rumah sakit dibanjiri pasien. Tak hanya itu, krematorium juga bekerja dengan kapasitas penuh di India.
Mutasi virus Corona di India juga dilaporkan menjadi semakin berbahaya. Terlebih, di India, sistem pelayanan kesehatannya sudah mencapai puncaknya pada penanganan gelombang kedua Covid-19 ini. Rumah sakit di seluruh India sudah mulai kekurangan pasokan oksigen.
Pada Kamis (22/4/2021), tercatat 6 rumah sakit sudah tidak memiliki pasokan oksigen sama sekali di tengah lonjakan jumlah pasien.