Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif 4 Ruas Tol Hutama Karya Akan Disesuaikan Tahun Ini

Keempat ruas tersebut adalah ruas Bakauheni—Terbanggi Besar, Medan—Binjai, Palembang—Indralaya, dan Terbanggi Besar—Kayu Agung.
Foto udara Interchange Helvetia di ruas tol Medan-Binjai yang merupakan bagian dari Tol Trans Sumatra di Medan, Sumatra Utara, Rabu (6/3/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Foto udara Interchange Helvetia di ruas tol Medan-Binjai yang merupakan bagian dari Tol Trans Sumatra di Medan, Sumatra Utara, Rabu (6/3/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisns.com, JAKARTA — Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah menjadwalkan penyesuaian tarif pada 31 ruas tol sepanjang 2021. Sejauh ini, 10 ruas tol di Pulau Jawa telah mengalami penyesuaian tarif pada kuartal I/2021.

PT Hutama Karya (Persero) memiliki empat ruas tol yang dijadwalkan untuk dilakukan penyesuaian tarif pada tahun ini. Keempat ruas tersebut adalah ruas Bakauheni—Terbanggi Besar, Medan—Binjai, Palembang—Indralaya, dan Terbanggi Besar—Kayu Agung.

"Penyesuaian tarif tol diharapkan dapat menciptakan iklim investasi bisnis jalan tol yang kondusif dan secara tidak langsung dapat menjamin untuk menjaga dan meningkatkan level of service badan usaha jalan tol [BUJT]," kata Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo kepada Bisnis, Jumat (23/4/2021).

Tjahjo mengatakan pihaknya akan mengikuti arahan BPJT terkait proses penyesuaian tarif tersebut. Adapun, Tjahjo berujar regulator sedang mengevaluasi standar pelayanan minimum (SPM) jalan tol Bakauheni—Terbanggi Besar.

Tjahjo menyampaikan perseroan akan segera melakukan penyesuaian tarif ruas Bakauheni—Terbanggi Besar setelah BPJT menilai SPM ruas tersebut telah terpenuhi.

Penyesuaian tarif sebuah jalan tol dilakukan setiap 2 tahun sekali jika dinilai memenuhi SPM beberapa saat sebelum tenggat waktu penyesuaian tarif. Adapun, peningkatan tarif tersebut berdasarkan jumlah inflasi provinsi tempat tol tersebut beroperasi selama 2 tahun terakhir.

Sebelumnya, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan iklim investasi industri pengusahaan jalan tol di Pulau Sumatra mengalami perubahan yang cukup signifikan. Perubahan yang dimaksud adalah mismatch antara proyeksi inflasi pada studi kelayakan dan inflasi pada kondisi riil.

Budi berujar rata-rata inflasi di Pulau Sumatra dapat mencapai 6 persen per tahun pada studi kelayakan yang dilakukan sekitar 2021. Dengan demikian, akan ada kenaikan tarif sekitar 12 persen setiap 2 tahun sekali.

Namun, inflasi Pulau Sumatra mulai merosot sejak 2015 ke kisaran 1,27—3,53 persen per tahun. Dengan kata lain, penyesuaian tarif setiap 2 tahun sekali berubah dari naik sekitar 12 persen menjadi naik sekitar 2,54—7,06 persen.

"Angka ini menyebabkan kami melakukan perubahan pengelolaan investasi. Di sini terlihat bisnis jasa konstruksi rentan terhadap perubahan ekonomi," ucapnya.

Secara total, rata-rata inflasi di Pulau Sumatra selama 2019—2020 adalah sekitar 2,81 persen. Keempat ruas tol Hutama Karya yang akan melakukan penyesuaian tarif pada tahun ini berada pada tiga provinsi, yakni Sumatra Utara, Sumatra Selatan, dan Lampung.

Selama 2 tahun terkahir, ketiga provinsi tersebut memiliki rata-rata inflasi sekitar 3,63 persen. Adapun, inflasi tertinggi terjadi di Lampung atau mencapai 4,83 persen, sedangkan Sumatra Utara dan Sumatra Selatan masing-masing di posisi 2,75 persen dan 2,51 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper