Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi, Singapura dan Hong Kong Tunda Travel Bubble

Belum ada alasan tentang mengapa pengumuman ditunda, sementara tanggal pelaksanaan baru juga belum ditetapkan.
Marina Bay, Singapura. /stb.gov.sg
Marina Bay, Singapura. /stb.gov.sg

Bisnis.com, JAKARTA - Singapura dan Hong Kong membatalkan pengumuman travel bubble atau koridor perjalanan yang direncanakan pada hari ini. Penundaan ini merupakan yang kedua kalinya dalam lima bulan terakhir.

Dilansir Bloomberg pada Kamis (22/4/2021), sumber yang mengetahui persoalan ini mengatakan belum ada alasan tentang mengapa pengumuman ditunda, sementara tanggal pelaksanaan baru belum ditetapkan. Adapun pembatalan itu diprakarsai oleh pihak Singapura.

Kementerian Transportasi Singapura dan Biro Pengembangan Ekonomi dan Perdagangan Hong Kong tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Singapura dan Hong Kong telah mencoba untuk menghidupkan kembali rencana koditor perjalanan setelah awal penangguhan pada November karena gejolak virus di Hong Kong. Pembukaan ini diantisipasi oleh kedua negara karena memfasilitasi perjalanan bebas karantina antara dua pusat keuangan tersebut.

Menurut sumber tersebut, target pelaksanaan baru ditetapkan pada Mei mendatang meski kini menjadi tidak pasti.

Meskipun tidak jelas apa yang memicu penundaan, itu terjadi ketika Singapura menghadapi kasus virus baru di antara komunitas pekerja migrannya. 

Sementara itu, Hong Kong telah mencatat 11.704 kasus yang dikonfirmasi sejak pandemi dimulai, sementara Singapura telah melaporkan 30 kematian. Namun, kepadatan kota berarti bahwa wabah yang dianggap kecil di tempat lain sudah cukup untuk menggagalkan rencana untuk membuka perbatasan. Varian virus baru dan keraguan masyarakat untuk divaksinasi juga menambah kewaspadaan ekstra.

Koridor perjalanan juga menghadapi masalah di tempat lain. Setelah Selandia Baru dan Australia membuka koridor Senin lalu setelah berbulan-bulan direncanakan, Keesokan harinya, seorang pekerja di Bandara Internasional Auckland dinyatakan positif terkena virus, meskipun telah divaksinasi penuh. Namun, travel bubble tidak terpengaruh.

Menteri Transportasi Singapura Ong Ye Kung mengatakan awal bulan ini bahwa dia berharap kesepakatan tentang gelembung perjalanan udara akan diumumkan segera.

Cathay Pacific Airways Ltd. Hong Kong dan Singapore Airlines Ltd. akan mengoperasikan penerbangan antara kedua kota tersebut. Sementara jumlah koridor perjalanan yang terbatas tidak akan banyak membantu mengatasi kerugian terkait pandemi, pembukaan akan menjadi langkah positif bagi operator serta orang-orang yang belum meninggalkan kota selama satu tahun atau lebih, sebagian terkendala dengan persyaratan karantina.

Dalam pengumuman kemarin, Singapura melonggarkan aturan karantina bagi mereka yang bepergian ke Hong Kong. Wisatawan dari Hong Kong harus tinggal di rumah isolasi selama tujuh hari setelah tiba di Singapura, turun dari aturan sebelumnya yaitu 14 hari di hotel yang dipilih pemerintah.

Sekarang ada kekhawatiran bahwa kemunculan kembali virus di Singapura dapat membatalkan rencana pelonggaran tersebut. Singapura yang mengalami wabah besar-besaran di antara pasukan pekerja migran berupah rendah tahun lalu, mengatakan bahwa harinini 11 pekerja di asrama Westlite Woodlands dinyatakan positif Covid-19.

Di antara mereka, 10 sebelumnya telah terinfeksi dan pulih. Gejolak tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa virus tersebut kembali beredar di antara para pekerja, yang tinggal dalam kondisi tertutup di akomodasi yang terpisah dari komunitas yang lebih luas. Pergerakan mereka sangat dibatasi oleh pemerintah, meskipun penduduk lainnya telah melihat aktivitas sosial dan ekonomi normal setelah Singapura mengatasi wabahnya tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper