Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi diprediksi masih akan berada di level negatif sepanjang kuartal I/2021.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal I/2021 akan berada di kisaran -1 persen hingga -2 persen secara tahun ke tahun (year-on-year/yoy).
Menurutnya, terdapat dua indikator yang menunjukkan perekonomian Indonesia masih sulit untuk mencapai level positif selama tiga bulan pertama di 2021.
Pertama, kepercayaan konsumen terutama di dua bulan awal 2021 masih sangat terpengaruh dari kebijakan pembatasan yang diselenggarakan oleh pemerintah. Yusuf menilai pembatasan seperti PPKM, yang awalnya diterapkan cukup ketat, akhirnya membatasi aktivitas masyarakat.
“Meskipun di dua bulan berikutnya PPKM ini kemudian di longgarkan, namun nampaknya kebijakan ini ini belum mampu mendorong kepercayaan konsumen terutama di dua bulan awal tahun ini,” kata Yusuf kepada Bisnis, Senin (19/4/2021).
Kedua, sejumlah pos bantuan pemerintah seperti subsisi gaji yang kini tidak disalurkan lagi, juga memengaruhi konsumsi rumah tangga masyarakat.
Baca Juga
Meski begitu, Yusuf mengapresiasi langkah pemerintah yang menurutnya tepat, untuk mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) sejak awal 2021.
“Langkah ini setidaknya bisa menahan agar daya beli kelompok pendapatan bawah tidak terjerembap,” pungkasnya.
Adapun, Kemenkeu memprediksi perekonomian pada kuartal pertama tahun ini akan masih tumbuh negatif di kisaran -1 persen hingga -0,1 persen.