Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asia dan Afrika Masih Prospektif, Pemerintah Harus Lebih Agresif

Secara kumulatif, China, Amerika Serikat, dan dan Jepang tetap menjadi tiga negara tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia pada kuartal I.
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan melihat adanya peluang untuk mengeksplorasi lebih dalam kawasan Asia dan Afrika sebagai destinasi ekspor.

Negara-negara di kawasan ini tercatat mengalami lonjakan permintaan produk Indonesia dengan persentase pertumbuhan yang cukup signifikan. 

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengemukakan secara umum vaksinasi Covid-19 yang berlangsung di berbagai negara telah mulai membangkitkan optimisme perbaikan ekonomi dunia pada kuartal I/2021. 

“Bangkitnya sektor manufaktur di beberapa negara juga turut mendorong peningkatan kinerja perdagangan Indonesia. Beberapa negara tujuan ekspor utama seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Italia mencatatkan nilai indeks PMI Manufaktur Maret 2021 pada fase ekspansif yang lebih tinggi dibandingkan Februari 2021,” kata Oke kepada Bisnis, Sabtu (17/4/2021).

Jika dilihat secara kawasan tujuan ekspor, kinerja ekspor Indonesia menunjukkan pertumbuhan signifikan ke kawasan Afrika Selatan sebesar 178,73 persen pada Maret 2021 dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Disusul oleh kawasan Afrika Timur yang tumbuh 110,78 persen m-to-m dan Afrika Utara yang tumbuh 104,89 persen m-to-m.

“Pertumbuhan ekspor yang signifikan di benua Afrika menunjukkan bahwa mayoritas perekonomian di negara-negara pada wilayah tersebut telah menunjukkan pemulihan pada kuartal I 2021,” kata Oke.

Selain kawasan Afrika, ekspor ke kawasan Asia di antaranya Asia Timur, Asia Tenggara, dan Asia Selatan juga masih menguat dengan pertumbuhan masing-masing 16,78 persen, 15,43 persen dan 53,98 persen secara bulanan. Oke mengatakan penguatan di kawasan Asia menunjukkan pemulihan pada basis produksi dalam rantai pasok global.

Secara kumulatif, China, Amerika Serikat, dan dan Jepang tetap menjadi tiga negara tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia pada kuartal I.

Negara tujuan utama lainnya yang mencatatkan pertumbuhan signifikan bagi kinerja ekspor nonmigas Indonesia secara kumulatif pada periode Januari sampai Maret 2021 antara lain Malaysia (naik 34,11 persen y-on-y), Filipina (21,37 persen y-on-y), Vietnam (25.63 persen y-on-y) dan Pakistan (48.75 persen y-on-y).

“Hal ini menunjukkan bahwa peluang ekspor ke kawasan Asia masih sangat potensial untuk terus dimanfaatkan,” lanjutnya.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta W. Kamdani menyebutkan bahwa pasar Asia dan Afrika memang perlu lebih dioptimalkan.

Meski demikian, Indonesia masih menghadapi kendala utama berupa kesiapan produk dalam dalam berkompetisi dengan produk dari negara lain. Bagaimanapun, sejumlah eksportir telah lebih dahulu melakukan penetrasi dengan kinerja yang lebih kokoh.

“Atau masalah lain yang kerap dihadapi seperti akses pasar, akses pembiayaan, dan capacity building untuk para eksportir agar produknya sesuai dengan standar yang diminta,” kata Shinta.

Shinta mengatakan Indonesia harus kerja keras dalam memanfaatkan momentum permintaan global yang mulai membaik dengan semakin agresif dan produktif dalam menggenjot ekspor. Dengan demikian, surplus perdagangan bisa terus dijaga meskipun impor tumbuh ke level sebelum pandemi.

“Dengan demikian perdagangan bisa menjadi motor percepatan pemulihan ekonomi yang bisa diandalkan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper