Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKSPOR KE PASAR NONTRADISIONAL: Ditargetkan Tumbuh 16%

BISNIS.COM, JAKARTA—Pemerintah menargetkan ekspor ke pasar non tradisional tahun ini akan tumbuh 16% dari nilai tahun lalu yang mencapai US$24,6 miliar. Benua Afrika masih menjadi target utama untuk menggenjot pengapalan hingga mencapai US$28,5

BISNIS.COM, JAKARTA—Pemerintah menargetkan ekspor ke pasar non tradisional tahun ini akan tumbuh 16% dari nilai tahun lalu yang mencapai US$24,6 miliar. Benua Afrika masih menjadi target utama untuk menggenjot pengapalan hingga mencapai US$28,5 miliar.

Dirjen Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami menilai Afrika Selatan, Tanzania, Kenya, Nigeria, Madagaskar, dan Mozambik sebagai pasar yang cukup potensial. Bahkan, negara kecil seperti Mauritius – yang memiliki keuangan cukup bagus – bisa dijadikan jembatan untuk berekspansi ke Benua Hitam.

 “Sekarang ini masalah yang dihadapi adalah sistem pembayaran. Menang agak sulit, tetapi bisa diupayakan melalui kerjasama antarperbankan Indonesia dengan negara di Afrika. Mekanisme asuransi dan kredit ekspor juga bisa dimanfaatkan pengusaha,” kata Gusmardi seusai acara HSBC Global Connections Outlook, Rabu (22/5)

 Dia menambahkan hambatan lain diantaranya masih minim atau bahkan nihil akan jaringan yang dimiliki pengusaha domestik untuk bisa ekspor ke Afrika. Hal ini tentu saja membutuhkan waktu untuk melakukan proses lobi dan tindak lanjut.

 Selain itu, pelaku usaha juga harus beradaptasi pada perbedaan sistem bisnis, budaya, dan tradisi. Masalah keterbatasan akses juga menjadi ganjalan meskipun sebenarnya bisa ditempuh melalui negara ketiga, misalnya Dubai atau negara-negara di kawasan Asia Tengah.

Pihaknya berjanji akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membuka aksesibilitas langsung. Namun, hal tersebut bergantung pada potensi besarnya nilai perdagangan yang akan didapat.

 Akan tetapi, Gusmardi tidak bisa memberikan jaminan bahwa optimalisasi pasar non tradisional ini bisa mengkompensasi nilai ekspor di negara-negara tradisional yang mengalami penurunan. “Kami harap paling tidak bisa memberikan tambahan meski sedikit. Jadi, tahun ini bisa mencapai US$195 miliar dari US$191 miliar tahun lalu.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper