Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekor! Ekspor Maret 2021 Tertinggi Sejak Agustus 2011

BPS mencatat nilai ekspor Maret 2021 sebesar US$18,35 miliar merupakan yang tertinggi sejak Agustus 2011.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto memberikan keterangan saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (1/7/2020).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto memberikan keterangan saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (1/7/2020).

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja ekspor Indonesia pada Maret 2021 memperlihatkan kenaikan yang signifikan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Nilai ekspor pada bulan ini bahkan mencetak rekor tertinggi sejak Agustus 2011.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai ekspor Maret 2021 mencapai US$18,35 miliar. Nilai ini naik 20,31 persen dibandingkan dengan ekspor pada Februari yang berada di angka US$15,26 persen.

“Ekspor Maret ini tinggi sekali dengan nilai US$18,35 miliar, ini tertinggi sejak Agustus 2011. Pada waktu itu nilai ekspor kita sebesar US$18,64 miliar,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers, Kamis (15/4/2021).

Suhariyanto mengemukakan pertumbuhan ekspor yang signifikan pada Maret 2021 didorong oleh naiknya permintaan di berbagai negara. Selain itu, harga komoditas ekspor Indonesia tercatat mengalami kenaikan.

Sebagai contoh, harga minyak mentah di pasar dunia mengalami kenaikan 5,20 persen secara bulanan menjadi US$63,5 per barel. Batu bara juga mengalami kenaikan 9,43 persen dibandingkan dengan Februari 2021 dan naik 42,2 persen secara tahunan.

“Naiknya permintaan di berbagai negara dan harga komoditas berpengaruh besar terhadap ekspor Indonesia pada Maret ini,” lanjutnya.

Kenaikan ekspor terjadi di seluruh sektor, baik migas maupun nonmigas. Ekspor migas naik 5,28 persen secara bulanan menjadi US$910 juta. Sementara ekspor pertanian, industri pengolahan, dan pertambangan kompak naik dua digit.

Ekspor pertanian naik 27,06 persen secara m-to-m menjadi US$390 juta, ekspor industri pengolahan naik 22,27 persen menjadi US$14,84 miliar, dan ekspor pertambangan naik 13,68 persen m-to-m menjadi US$2,22 miliar.

Kenaikan ekspor bulanan terbesar disumbang oleh produk lemak dan minyak hewan/nabati senilai US$1,16 miliar; bijih, terak, dan abu logam naik US$226,3 jut; besi dan baja naik US$171,7 juta; mesin dan perlengkapan elektrik naik sebesar US$134,8 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper