Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wujudkan Indonesia 4.0, Jokowi Ajak Pemerintah Jerman Bermitra

Jerman diyakini bisa mendukung penguatan SDM Indonesia melalui pengembangan pendidikan vokasi, penguatan riset, dan penguatan universitas berbasis teknologi. 
Presiden Joko Widodo saat membuka Musyawarah Kerja Nasional dan Musyawarah Nasional Alim Ulama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) secara virtual di Istana Negara, Kamis 8 April 2021 - Youtube Setpres
Presiden Joko Widodo saat membuka Musyawarah Kerja Nasional dan Musyawarah Nasional Alim Ulama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) secara virtual di Istana Negara, Kamis 8 April 2021 - Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak pemerintah Jerman untuk bermitra dengan Indonesia guna mewujudkan transformasi digital di Tanah Air.

Dia menyampaikan bahwa Indonesia sendiri telah menyiapkan peta jalan Making Indonesia 4.0 di mana di dalamnya terdapat tiga hal utama.

“Yang pertama, di era industri 4.0 penguatan SDM adalah kebutuhan. Indonesia memiliki bonus demografi yaitu pada tahun 2030 jumlah usia produktif di Indonesia tumbuh dua kali lipat,” ujarnya dalam acara pembukaan Hannover Messe 2021, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (12/4/2021).

Menurutnya, penyiapan SDM yang mampu menghadapi tantangan masa depan akan menghadapi sejumlah tantangan seperti tantangan big data, artificial intelligence, hingga internet of things.

Kepala Negara meyakini, Jerman bisa mendukung penguatan SDM Indonesia melalui pengembangan pendidikan vokasi, penguatan riset, dan penguatan universitas berbasis teknologi. 

Hal kedua, kata Jokowi, adalah menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi industri 4.0. Dia menilai pembenahan iklim investasi membutuhkan reformasi struktural dan keberadaan Undang-Undang Cipta Kerja menjadi salah satu solusinya.

Jokowi menyampaikan bahwa beleid tersebut dibuat untuk mempermudah izin usaha hingga memberikan kepastian hukum bagi para investor dan pihak terkait lainnya. “Ketiga, investasi pada pembangunan hijau,” ujarnya.

Presiden mengatakan bahwa pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk mendorong pembangunan hijau. Berdasarkan World Economic Forum atau WEF, potensi ekonomi hijau atau pembangunan hijau sangatlah besar yakni dengan peluang bisnis mencapai US$10,1 triliun.

“Peluang 395 juta lapangan pekerjaan baru hingga 2030,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper