Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Pastikan Pasokan Pangan Impor Cukup selama Ramadan

Pemerintah meyakinkan 3 komoditas yang dipasok melalui impor yakni bawang putih, gula, serta daging sapi dan kerbau dalam keadaan mencukupi selama Ramadan.
Kebutuhan pokok di pasar tradisional./Ilustrasi-Bisnis
Kebutuhan pokok di pasar tradisional./Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian memastikan pasokan komoditas pangan yang dipenuhi lewat impor dalam kondisi memadai sehingga harga bakal tetap stabil sampai berakhirnya Ramadan pada Mei tahun ini. 

“Tiga komoditas yang impor ada bawang putih, daging sapi dan kerbau, juga gula. Dari kalkulasi kami sementara ketersediaannya sampai Mei 2021 semuanya mencukupi,” kata Kepala BKP Agung Hendriadi dalam diskusi Forum Merdeka Barat, Senin (12/4/2021).

Agung menjelaskan realisasi impor bawang putih sampai Mei 2021 diproyeksi mencapai 202.000 ton. Sementara untuk daging kerbau atau sapi di kisaran 111.000 ton dan gula pasir di angka 700.000 ton. Dia menyebutkan realisasi impor terus dipantau oleh pemerintah.

“Kami juga lakukan pertemuan dengan importir bersama dengan Kemendag. Kami masih optimistis sebagian masuk sesuai dengan target,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Agung memperkirakan kebutuhan daging sapi dan kerbau di kawasan Jabodetabek bisa meningkat sampai 50 persen dengan adanya larangan mudik. Konsumsi daging ayam diprediksi juga akan naik di kisaran 10 sampai 20 persen selama Hari Raya.

Dia mencatat setidaknya ada sekitar 188.000 ekor sapi lokal yang siap dipotong untuk memenuhi kebutuhan nasional. Jumlah tersebut setara dengan 14.000 ton pada April dan 18.000 ton pada Mei.

Di samping itu, ada pula pasokan pemotongan sapi dari usaha penggemukan sapi bakalan dengan volume sebesar 7.000 ton pada April dan 12.000 ton pada Mei.

“Untuk neraca daging sapi pada Mei kami hitung ada defisit 1.526 ton, tetapi kami menghitungnya dengan asumsi konsumsi masyarakat di level normal. Padahal selama pandemi konsumsi daging sapi ada penurunan sekitar 30 persen,” kata Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper