Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dan Inggris akan segera meresmikan hubungan kerja sama ekonomi dan perdagangan untuk 10 sektor utama guna meningkatkan nilai perdagangan kedua negara.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan perdagangan kedua negara telah mencapai US$2,24 miliar pada 2020. Agar lebih meningkat, kedua negara akan mempromosikan 10 sektor prioritas, termasuk industri kayu dan komoditas agrikultur.
“MoU yang akan datang terkait Komite Bersama Ekonomi dan Perdagangan [akan ditandatangani pada 19 April tahun ini] diharapkan dapat mengakselerasi realisasi dari [sektor] prioritas tersebut,” ungkapnya dalam pernyataan pers bersama Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab, Rabu (7/4/2021).
Retno juga menyinggung soal kebijakan uji tuntas atau due diligence terhadap komoditas agrikultur andalan Indonesia seperti minyak kelapa sawit, coklat, dan karet.
Untuk itu, Retno mendorong diskusi lebih lanjut dalam kelompok kerja antara RI - Inggris guna membahas komoditas agrikultur.
Di samping perdagangan, Retno mengungkapkan kepuasannya bahwa investasi Inggris di Indonesia meningkat sebesar 35 persen pada 2020, meski di tengah pandemi.
Baca Juga
“Saya berbagi informasi terkait Sovereign Wealth Fund yang baru dan saya juga menjajaki kemungkinan melakukan Bilateral Investment Treaty (BIT) baru antara Indonesia dan Inggris,” ujarnya.
Sementara itu, Menlu Raab merespons positif pesan Menlu Retno terkait dengan uji tuntas komoditas agrikultur Indonesia dan akan mencarikan solusinya.
Menlu Raab mengatakan Inggris juga akan mendukung industri keamanan, kreatif, dan juga infrastruktur dan pengembangan SDM sesuai dengan visi pertumbuhan ekonomi RI dalam beberapa tahun ke depan.
“Kami sedang mempersiapkan kunjungan Carrier Strike Group [kelompok kapal tempur] Inggris ke wilayah ini akhir tahun ini. Kerja sama pertahanan dan keamanan adalah momen penting bagi kami untuk memperkuat area kolaborasi,” tutur Raab.