Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kilang Balongan Terbakar, Indef Perkirakan Pertamina Rugi Rp112 Miliar

Berdasarkan hitung kasarnya, dengan asumsi biaya produksi minyak Pertamina US$20 per barel dan dengan kehilangan BBM sebesar 400.000 barel, maka total kerugian Pertamina mencapai US$8 juta atau Rp112 miliar.
Sejumlah warga menyaksikan kebakaran kilang minyak Pertamina Balongan, Indramayu, Senin (29/3/2021)./Antara
Sejumlah warga menyaksikan kebakaran kilang minyak Pertamina Balongan, Indramayu, Senin (29/3/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Kerugian PT Pertamina (Persero) atas kejadian terbakarnya empat tangki bahan bakar minyak di kilang Balongan ditaksir mencapai US$8 juta atau sekitar Rp112 miliar.

Peneliti Institute of Development and Economics Finance (Indef) Abra Tallatov mengatakan bahwa berdasarkan hitung kasarnya, dengan asumsi biaya produksi minyak Pertamina US$20 per barel dan dengan kehilangan BBM sebesar 400.000 barel, maka total kerugian perusahaan migas pelat merah itu mencapai US$8 juta atau Rp112 miliar.

Menurut dia, angka itu masih bisa berubah tergantung pada asumsi biaya produksi di kilang Balongan.

“Ini pun baru potensi kerugian kehilangan stok minyaknya, belum kami hitung nilai aset kilang yang rusak walaupun aset itu disebut telah diasuransikan,” katanya kepada Bisnis, Selasa (30/3/2021).

Sementara itu, kejadian di kilang Balongan akan direspons oleh investor untuk melihat seberapa besar potensi risiko yang akan timbul dati keputusan investasi minyak dan gas bumi di Indonesia.

Namun, reputasi Pertamina akan tetap terjaga apabila nantinya dapat menyampaikan hasil investigasi penyebab insiden itu dengan sangat transparan.

“Mungkin juga strategi mitigasi risiko ke depannya agar bisa tercapai zero fatality case di infrastruktur migas milik Pertamina,” jelasnya.

Untuk pasokan BBM, lanjut Abra, sebelum pandemi rata-rata cadangan operasional BBM milik Pertamina lebih dari 21 hari. Pada saat pandemi, permintaan BBM domestik yang melemah seharusnya membuat stok BBM menjadi banyak.

Dia mengungkapkan bahwa dengan kerusakan yang terjadi pada empat tangki dari 72 tangki di Balongan, pasokan BBM dinilai masih akan terjaga selama proses pengolahan BBM di kilang lainnya tidak terganggu.

“Peristiwa di Balongan semestinya menjadi momentum juga untuk membuat kebijakan cadangan BBM Nasional, tetapi bukan hanya mengandalkan cadangan operasional Pertamina, melainkan ada kewajiban juga terhadap badan usaha lain,” ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper