Bisnis.com, MEKSIKO CITY — Meksiko sedang mempertimbangkan untuk mengambil peran yang lebih besar dalam produksi litium dengan alasan perusahaan menggunakan konsesi pertambangan untuk spekulasi daripada menambang logam.
Ketika berbicara pada konferensi pers bersama mitranya Presiden Bolivia Luis Arce, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan bahwa negara bagian dimintai pendapatnya tentang perusahaan pertambangan yang menjual saham dalam proyek litium di Meksiko, bahkan saat pemerintahnya menghentikan pemberian konsesi baru.
Pada November 2020 perusahaan China Ganfeng Lithium Co Ltd berencana meningkatkan kepemilikannya di proyek Sonora Bacanora Lithium di Meksiko dari 22,5 persen menjadi 50 persen.
"Kami sedang menganalisis kemungkinan untuk memiliki partisipasi yang lebih besar dalam eksploitasi litium," kata Lopez Obrador seperti dikutip www.miningweekly.com dari Reuters, Kamis (25/3/2021).
Menurut dia, terlalu banyak konsesi pertambangan telah diberikan sebelum dia mengambil alih kekuasaan di Meksiko pada akhir 2018.
Pemberian konsesi tersebut "bukan untuk menghasilkan emas, perak, tembaga atau litium, melainkan untuk berspekulasi.
Litium memiliki permintaan global yang tinggi karena meningkatnya penggunaan baterai untuk produk-produk seperti mobil listrik.
Awal bulan ini, Lopez Obrador mengatakan bahwa pemerintahnya sedang mempelajari proposal oleh anggota parlemen di partai yang berkuasa untuk menasionalisasi produksi litium di negara itu.
Sementara itu, Presiden Arce mengatakan jelas baginya bahwa tujuan menggulingkan sekutunya mantan Presiden Evo Morales pada 2019, adalah untuk mendapatkan kendali atas cadangan litium Bolivia.
Menurut Arce, pemerintahnya sedang memulai kembali pembicaraan dengan Jerman mengenai pengembangan industri litium dan menjajaki kerja sama dengan negara lain.