Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengguna Mau Bayar Mahal, Sektor Logistik Diminta Berbenah

Pemerintah meminta sektor logistik untuk berbenah mengenai layanan pengiriman barang yang lebih tepat waktu karena ada potensi masyarakat mau bayar mahal.
Petugas beraktivitas di Terminal Kargo dan Pos Bandara Jenderal Ahmad Yani yang berada di lokasi baru seusai diresmikan, di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (23/1/2019)./ANTARA-Aji Styawan
Petugas beraktivitas di Terminal Kargo dan Pos Bandara Jenderal Ahmad Yani yang berada di lokasi baru seusai diresmikan, di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (23/1/2019)./ANTARA-Aji Styawan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian meminta sektor logistik berbenah. Pasalnya, dewasa ini masyarakat cenderung rela membayar mahal untuk jasa pengiriman barang asal barang tersebut bisa tiba tepat waktu.

"Masyarakat akan puas [dan] akan memberikan kompensasi yang istilahnya willingness to pay for more atau kerelaan untuk membayar lebih ketika memang barang itu sampai dengan tepat [waktu]," kata Staf Ahli Kemenko Bidang Perekonomian Raden Edi Prio Pambudi dalam webinar bertajuk Prospek Ekonomi dan Bisnis Logistik 2021, Rabu (24/3/2021).

Menurutnya, sebagai sektor yang saat ini banyak digunakan masyarakat terlebih di tengah pandemi Covid-19, pengusaha logistik seharusnya berbenah agar mampu bersaing. Salah satunya dengan meningkatkan kecepatan pengiriman untuk menciptakan kepuasan tersendiri bagi konsumen.

"Jadi, logistik itu bukan sekedar mengatur mobilitas barang dan orang, tapi yang paling penting tuntutan zaman sekarang adalah ketepatan waktu," ujarnya.

Dia mencontohkan, e-commerce yang saat ini terus berkembang memegang peranan penting dalam keberlangsungan kegiatan logistik. Pun dengan layanan dan ketepatan waktu pengiriman barang ke konsumen.

Artinya, kata dia, konsumen tak akan ragu membayar mahal untuk jasa pengiriman asal barang yang dibeli datang dengan cepat. Sebaliknya, mereka juga dengan senang hati memberikan penilaian rendah terhadap toko yang memakai jasa pengiriman dengan proses pengantaran yang lama.

Oleh karenanya, Edi menilai lamanya waktu pengiriman bisa berdampak fatal pada pengusaha logistik maupun pemilik barang padahal sebenarnya barang yang bersangkutan dalam keadaan baik.

"Ya, kita sama saja ketika membeli barang di toko online kita inginnya satu hari sampai, tapi ternyata tiga hari sampainya. Maka bintangnya tidak lagi lima, tapi satu atau dua," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper