Bisnis.com, JAKARTA - Balai Besar Wilayah Sungai (BWS) Ciliwung dan Cisadane Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan sedang membangun Pompa Sentiong di hilir Kali Sentiong. Pembangunan pompa tersebut dinilai dapat mereduksi puncak banjir di Ibu Kota.
Kepala BBWS Ciliwung dan Cisadane Bambang Hari Mulyono mengatakan pengoperasian pompa tersebut akan dapat melindungi beberapa daerah dari banjir, seperti Kemayoran, Pademangan, dan Tanjung Priok. Dengan kata lain, lanjutnya, pengendalian banjir di daerah tersebut tidak akan terpengaruhi oleh pasang-surut permukaan air laut.
"Kapasitas pompa itu sendiri 50 liter per detik [lpd], cukup besar. Kami harapkan bisa mengendalikan banjir di wilayah itu," katanya dalam webinar 'Kerja Sama Hulu Hilir Daerah Aliran Sungai untuk Mengatasi Banjir Jakarta', Rabu (17/3/2021).
Berdasarkan data BBWS Ciliwung dan Cisadane, Pompa Sentiong akan terintegrasi dengan polder yang akan dibangun oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Adapun, Pompa Sentiong akan mendukung Pompa Ancol dalam mengendalikan banjir di hilir Kali Ancol.
Perkembangan konstruksi Pompa Sentiong hingga Februari 2021 baru mencapai 3,34 persen. Sementara itu , lahan tersebut ditargetkan dapat menangani genangan seluas 5 hektar.
Selain Pompa Sentiong, infrastruktur lain yang akan mereduksi debit air banjir di Ibu Kota adalah Bendungan Ciawi dan Sukamahi. Kedua bendungan tersebut ditargetkan rampung pada semester II/2020.
Baca Juga
Seperti diketahui, kedua bendungan tersebut merupakan bendungan kering. Dengan kata lain, kedua bendungan tersebut hanya berfungsi untuk mengurangi debit air banjir saat musim penghujan.
Bambang mencatat berfungsinya bendungan tersebut dapat meredam puncak banjir sekitar 12 persen di Pintu Air Manggarai. Bambang berharap konstruksi Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi dapat rampung sebelum musim hujan akhir 2021.
Berdasarkan data BBWS Cisadane dan Ciliwung, Bendungan Ciawi memiliki kapasitas 6,05 juta meter kubik. Adapun, potensi reduksi debit air banjir mencapai 111,75 lpd.
Sementara itu, Bendungan Sukamahi memiliki kapasitas 1,68 juta meter kubik. Bendungan tersebut ditujukan untuk mengendalikan banjir dengan kapasitas pengurangan debit air banjir sekitar 15,47 lpd.
Jika Pompa Sentiong, drainase kota, Bendungan Sukamahi, dan Bendungan Ciawi berfungsi, Ibu Kota masih akan tergenang air ketika musim penghujan. Pasalnya, kapasitas infrasturktur pereduksi air banjir hanya mencapai 277 lpd, sedangkan prediksi debit air banjir di DKI Jakarta mencapai 365 lpd.
Dengan kata lain, pemangku kepentingan masih harus membuat infrastruktur pereduksi banjir dengan kapasitas sekitar 87,78 lpd agar Ibu Kota tidak terendam setiap musim hujan.