Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Luhut: Dana SWF juga Bisa untuk Pengembangan Infrastruktur Digital

Tanpa ekonomi digital, Indonesia tidak akan bisa bersaing dengan negara lain.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pengelolaan dana dari Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) dapat digunakan untuk mengembangkan infrastruktur digital di Indonesia. Hal tersebut penting untuk membentuk ekosistem ekonomi digital.

“Sumber pendanaan SWF bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan berbagai sektor. Misalnya, pemantauan deforestasi hutan secara digital dan pemantauan lumbung ikan jarak jauh,” katanya pada terbitan East Ventures dengan judul Digital Competitiveness Index 2021; Momentum Akselerasi Transformasi Ekonomi Digital yang dikutip Selasa (16/3/2021).

Luhut menjelaskan bahwa pengembangan tersebut dilakukan oleh sektor privat dengan dukungan infrastruktur dari pemerintah. Jadi, dengan adanya digitalisasi menghasilkan kinerja yang efisien di semua lini.

Ekonomi digital diyakini sangat potensial. Luhut menjelaskan bahwa kontribusinya diperkirakan akan mencapai 4,6 persen dari ekonomi Indonesia pada 2024.

Di sisi lain, target nilai transaksi di dagang-el atau e-commerce mencapai Rp600 triliun pada 2024. Angka tersebut mempunyai dampak besar dan sangat penting bagi Indonesia karena turut menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong efisiensi.

“Karena itu, Indonesia harus masuk ke dalam pasar ekonomi digital. Tanpa ekonomi digital, Indonesia tidak akan bisa bersaing dengan negara lain. Menurut kami, ekonomi digital adalah suatu keharusan,” jelasnya.

Meski begitu, tantangan ekonomi digital ada pada edukasi. Menurut Luhut, terkadang para pelaku UMKM harus diyakinkan untuk masuk ke pasar digital agar dapat menjangkau segmen yang lebih luas.

Oleh karena itu, mereka perlu dididik untuk bisa menggunakan platform digital, mempunyai pengetahuan tentang cara mengemas, promosi, dan meningkatkan kualitas produk.

Pelaku UMKM juga harus mampu meningkatkan kualitas produk sesuai dengan yang dipromosikan dan membatasi penggunaan produk dari luar negeri.

“UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Jika sektor tersebut diberdayakan dengan baik, maka akan menghasilkan kontribusi yang besar,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper