Bisnis.com, JAKARTA — PT Bukit Asam Tbk. berencana meningkatkan investasi hingga Rp3,8 triliun untuk program penghiliran batu bara tahun ini.
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) Arviyan Arifin mengatakan bahwa perseroan konsisten untuk melaksanakan program penghiliran batu bara, terlebih setelah terbitnya Perpres No. 109 tahun 2020 yang menjadikan proyek gasifikasi batu bara perseroan menjadi Proyek Strategis Nasional.
"Kami meningkatkan investasi untuk pengembangan diversifikasi usaha hilirisasi batu bara dan pada 2021 kami targetkan bujet Rp3,8 triliun," ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (12/3/2021).
PTBA meyakini proyek gasifikasi batu bara akan memberi sederet dampak positif bagi Indonesia. Mulai dari menekan angka impor LPG, menghemat cadangan devisa negara, hingga manfaat langsung lainnya.
PTBA, Pertamina, dan Air Products optimistis proyek pengembangan gasifikasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) di Tanjung Enim, Sumatra Selatan, bisa berjalan sesuai rencana untuk mulai beroperasi di kuartal II/2024.
"Proyek gasifikasi batu bara menjadi DME sudah di depan mata. PTBA, Pertamina, dan Air Products Chemical Inc sudah menandatangani cooperation agreement 11 Februari 2021 untuk bisa olah batu bara jadi DME yang bisa menjadi produk substitusi LPG," katanya.
Direktur Pengembangan Usaha PTBA Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin menambahkan bahwa proyek gasifikasi batu bara ini memiliki multiplier effect berupa manfaat langsung yang didapat pemeritah sebesar kurang lebih Rp800 miliar per tahun atau Rp24 triliun selama 30 tahun.
Selain itu, juga dapat menghemat cadangan devisa sebesar Rp9,71 triliun per tahun sehingga secara keekonomian dan secara manfaat perekonomian negara kita proyek ini layak.