Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OECD Optimistis, Indef : Ekonomi Sulit Tumbuh di Atas 4 Persen

Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi antara 4 persen hingga 4,9 persen. Angka tersebut dianggap cukup optimistis.
Presiden Joko Widodo meninjau vaksinasi Covid/19 massal kepada pedagang dan pekerja sektor informal di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Senin 1 Maret 2021 / Youtube Setpres
Presiden Joko Widodo meninjau vaksinasi Covid/19 massal kepada pedagang dan pekerja sektor informal di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Senin 1 Maret 2021 / Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai pemerintah masih sulit untuk mencapai 4 persen pertumbuhan ekonomi tahun ini, meski Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) telah menaikkan proyeksi pertumbuhan menjadi 4 persen hingga 4,9 persen.

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan pemerintah masih sulit untuk mencapai 4 persen. Hal ini lantaran meskipun vaksinasi Covid-19 sudah berjalan, target hariannya masih belum ideal dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

“Di sisi lain kalau kemudian vaksinasinya di tengah jalan ada persoalan, itu jadi kendala juga buat kita. Kalau dengan skenario tahapan vaksinasi yang ada, di atas 4 persen masih optimistis,” katanya saat dihubungi, Kamis (11/3/2021).

Eko menjelaskan bahwa Indonesia berbeda dengan negara maju. Masyarakat yang saat ini tidak bisa berkegiatan secara nomal, untuk membuat kondisi finansial kembali normal tidak akan seketika.

“Perusahaan-perusahaan yang sudah mengurangi ekspansi dan karyawan begitu vaksinasi sudah selesaipun, produksinya tidak 100 persen langsung. Meminjam uang ke bank juga tidak mudah. Itu juga memengaruhi percepatan ekonomim,” jelasnya.

Berdasarkan komentar para pengusaha, terang Eko, mereka menargetkan kegiatan bisnisnya sepanjang 2021 hanya 50 persen. Artinya, mereka masih meyakini roda ekonomi belum seutuhnya pulih.

Di sisi lain tren pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia dilihat dari kuartal II/2020 hingga IV/2020 pola kenaikannya berkisar 1,5 persen. Dengan ekonomi minus 2,19 persen pada tiga bulanan akhir tahun lalu, triwulan I/2021 diperkirakan minus 0,5 persen.

“Setidaknya triwulan I/2021 masih minus. Kalau masih minus, untuk capai triwulan II, III, dan IV harus lebih kencang lagi. Problemnya di situ. Saya melihat tantangannya masih berat pada 2021 untuk capai 4 persen,” ucapnya.

Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi antara 4 persen hingga 4,9 persen. Angka tersebut dianggap cukup optimistis.

Pada akhir tahun lalu, OECD memperkirakan perekonomian Indonesia bisa tumbuh 4,0 persen pada 2021. Bahkan, OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 akan memimpin, menjadi 5,4 persen atau yang tertinggi dibandingkan negara-negara lain.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper