Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Minta Holding 7 BUMN Jadi Penggerak Pariwisata

Menteri BUMN Erick Thohir meminta 7 BUMN yang tergabung dalam holding bisa menjadi motor penggerak ekosistem pariwisata dan pendukung.
Menteri BUMN Erick Thohir mendukung penuh keputusan PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) untuk menghentikan kontrak 12 pesawat Bombardier CRJ 1000. Pasalnya, hal tersebut sebagai bagian dari upaya efisiensi di tubuh maskapai nasional tersebut./ Istimewa
Menteri BUMN Erick Thohir mendukung penuh keputusan PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) untuk menghentikan kontrak 12 pesawat Bombardier CRJ 1000. Pasalnya, hal tersebut sebagai bagian dari upaya efisiensi di tubuh maskapai nasional tersebut./ Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir berharap kolaborasi yang dilakukan tujuh BUMN ekosistem Pariwisata dan Pendukung mampu menjadi motor penggerak agar sektor pariwisata kembali meningkat dan memberikan dampak positif.

Tujuh BUMN mengawali upaya kolaborasi ekosistem pariwisata melalui penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) tentang Kolaborasi Program Strategis BUMN Ekosistem Pariwisata. Penandatanganan MoU ini merupakan untuk berkolaborasi guna membangkitkan kembali sektor pariwisata di Indonesia.

"Tujuh BUMN ini berkolaborasi untuk menjadi motor penggerak agar sektor pariwisata kembali meningkat dan memberikan dampak positif bagi pelaku usaha lainnya,” kata Erick dalam siaran pers, Rabu (10/3/2021).

Tujuh BUMN yang menandatangani MoU, yaitu PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai operator bandara, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, serta PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC sebagai pengembang dan pengelola kawasan pariwisata.

Selain itu, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) selaku pengelola Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, PT Hotel Indonesia Indonesia Natour (Persero) yang merupakan travel management dan operator jaringan hotel, serta PT Sarinah (Persero) yang memiliki bidang usaha ritel, properti, ekspor, impor dan distribusi.

Dia berpendapat melalui penandatanganan MoU ini, ketujuh BUMN tersebut akan lebih intensif menindaklanjutinya dengan quick win program terkait dengan promosi bersama, cross selling, bundling strategy, dan pembuatan produk-produk terkait pariwisata sesuai new normal.

Di samping itu, para pihak juga akan mengkaji kemungkinan pemanfaatan sumber daya perusahaan termasuk anak perusahaan atau perusahaan terafiliasi untuk mendukung berjalannya program strategis ini.

"Saya meminta agar sinergisitas ini dapat dijalankan secara konsisten dan bukan hanya lip service, tidak hanya seremonial saja tetapi harus menjadi sesuatu yang konkret. Kami harap kontribusi yang kita lakukan kepada negara dapat lebih optimal dan memberikan manfaat bagi dunia usaha dalam menghadapi tantangan akibat pandemi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper