Bisnis.com, JAKARTA - Sekitar satu dari delapan angkatan kerja baru di Inggris harus berjuang keras mencari pekerjaan pada kuartal ketiga tahun lalu. Hal ini dipicu oleh pandemi Covid-19 yang membatasi kesempatan kerja.
Pengangguran dari angkatan kerja yang baru memperoleh gelar akademis naik hampir dua kali lipat menjadi 12 persen. Data ini diumumkan oleh Kantor Statistik Nasional Inggris pada hari Senin (8/3/2021). Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan pengangguran pada populasi yang lebih luas yang hanya mencapai 5,1 persen.
Data dari Inggris tersebut menggarisbawahi penderitaan lulusan baru yang baru mencoba memulai karir mereka ketika sebagian besar kegiatan ekonomi tetap dibatasi dalam upaya memerangi virus Corona.
Sementara penguncian telah berdampak paling parah pada pekerjaan berketerampilan rendah, banyak perusahaan merekrut lebih sedikit lulusan.
Sebagai pendatang baru di pasar tenaga kerja, lulusan baru ini pun tidak mendapatkan manfaat dari subsidi gaji pemerintah yang mendukung jutaan orang yang bekerja saat pandemi berlangsung.
Meskipun demikian, mereka bernasib lebih baik daripada orang-orang muda dengan kualifikasi tingkat rendah. Tingkat pengangguran untuk mereka yang berusia 16 hingga 24 tahun mencapai 13,6 persen pada kuartal kedua dan ketiga tahun ini.