Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah China berencana untuk meningkatkan anggaran pertahanannya pada tahun ini hingga 6,8 persen dari anggaran pada 2020.
Perdana Menteri China Li Keqiang berjanji kenaikan anggaran itu akan dialokasikan untuk memperkuat Angkatan Darat China, yang sedang mengembangkan senjata dari pesawat tempur siluman ke kapal induk.
China juga akan melanjutkan apa yang mereka sebut sebagai ancaman keamanan. Anggaran pengeluaran China bidang pertahanan yang dipublikasi pada Jumat (5/3/2021) sebesar 1,35 triliun yuan atau Rp2.992 triliun.
Jumlah tersebut dapat dipandang betapa agresifnya China meningkatkan kemampuan militernya. Bahkan, anggaran pertahanan China tersebut melebihi APBN Indonesia pada 2021 yang ditetapkan sekitar Rp2.750 triliun.
Sebelumnya pada tahun lalu, China mengatakan anggaran pertahanannya akan naik sekitar 6,6 persen. Jumlah itu paling sedikit dalam tiga dekade terakhir menyusul perekonomian yang tergerus gara-gara pandemi Covid-19. Ini juga akan menjadi tahun keenam, dimana kenaikan anggaran militer China hanya naik satu digit.
Perdana Menteri Li dalam pernyataanya mengatakan pada tahun ini Pemerintah China akan memperkuat sektor persenjataan melalui reformasi, ilmu pengetahuan dan teknologi serta pelatihan personel militer.
Baca Juga
“Kami akan mendorong pelatihan militer dan membuat kesiapan menyeluruh, membuat seluruh rencana siap merespon risiko keamanan di semua sektor dan untuk berbagai situasi,” kata Li.
Li menambahkan, pihaknya akan meningkatkan tata-letak pertahanan berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi dan industri serta meningkatkan sistem mobilisasi pertahanan.
Yang Yujun, mantan pejabat senior di Pemerintah China, yang sekarang mengajar di Universitas Komunikasi China, mengatakan kenaikan anggaran pertahanan China saat ini masih wajar menyusul banyaknya masalah yang muncul pasca-pandemi Covid-19.